Kecelakaan
Proses Evakuasi Korban Kecelakaan Truk Pertamina, Terhimpit di Kolong Hingga Antisipasi Kebakaran
Ditemukan Satu Kendaraan Sepeda Motor Dalam Kondisi Ringsek Terhempit di Kolong Truk, Membuat Proses Evakuasi Terhambat
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, BEKASI - Proses evakuasi truk maut yang terlibat dalam kecelakaan beruntun di Jalan Alternatif Cibubur, berjalan dengan beberapa hambatan. Tim gabungan berjibaku untuk proses evakuasi tersebut.
Pasalnya ada motor yang masuk ke kolong truk.
Selain itu petugas juga mengantisipasi terjadinya kebakaran, mengingat truk Pertamina tersebut membawa bahan bakar solar yang rentan terjadi kebakaran.
Persis di bagian ban belakang sebelah kiri, masih terdapat satu unit sepeda motor korban dalam kondisi ringsek terhempit di kolong truk.
Sehingga laju truk untuk berjalan dalam proses evakuasi tidak bisa berjalan normal, dan perlu digunakannya alat berat untuk membantu.
Hal itu disampaikan petugas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur, Eko Budi, yang ditemui awak media setelah memimpin rekannya dalam proses evakuasi.
"Alhamdulillah evakuasi berjalan dengan aman, walau ada sedikit kendala karena ada satu motor yang masih terjepit namun kami bisa antisipasi," kata Eko, Selasa (19/7/2022).
Karena posisi sepeda motor korban menempel dengan jalanan, petugas juga sempat khawatir adanya timbul gesekan yang terjadi, sehingga memungkinkan melahirkan percikan api.
Faktor itu menjadi permasalahan yang sempat dibicarakan dengan diskusi terlebih dahulu oleh petugas di lokasi.
Baca juga: Setelah Terlibat Kecelakaan Maut di Jalan Alternatif Cibubur Supir Truk Pertamina Menangis
Beberapa petugas di lokasi seperti Damkar, PMI, karyawan Waskita, serta Polisi yang satu dengan yang lain terlihat bekerjasama selama proses evakuasi berlangsung.
Petugas kepolisian juga terpantau bertugas mengatur lalu lintas di sekitar lokasi, sedangkan Damkar, PMI, dan karyawan Waskita melakukan proses evakuasi.
Selain itu, proses evakuasi juga terhambat dikarenakan faktor lain, yakni keterlambatannya mobil derek, dan juga situasi arus lalu lintas yang padat merayap.
"Untuk proses evakuasi kita berjalan 15 menit sempat lama karena menunggu mobil derek dan situasi arus lalu lintas yang macet," lugasnya.
Selama proses evakuasi berlangsung, petugas juga nampak mengerahkan alat berat untuk membantu jalannya proses tersebut.
"Kita juga pakai alat berat yaitu satu crane punya Waskita dan dibantu satu mobil derek tol Jagorawi," pungkasnya.
Baca juga: KNKT Ivestigasi Kecelakaan Maut Truk Pertamina di Jalan Alternatif Cibubur