Kecelakaan
Ini Kata KNKT Soal Traffic Light yang Dianggap Jadi Faktor Penyebab Kecelakaan Maut
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh pihak KNKT, kondisi kontur jalan yang menjadi lokasi terjadinya kecelakaan maut tidak mengalami masalah.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, BEKASI -- Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Ahmad Wildan mengatakan jika berdasarkan keterangan dan hipotesa awal kecelakaan di Jalan Alternatif Cibubur karena ada kegagalan pengeremen.
Menyinggung mengenai soal traffic light yang dianggap menjadi salah satu penyebab faktor kecelakaan yang mengakibatkan 10 orang meninggal dunia itu, Ahmad mengaku jika traffic light bukan jadi penyebabnya.
"Saya hanya berdasarkan penjelasan pengemudi. Pengemudi merasakan kegagalan pengereman itu saja. Faktor utama nya apa, ini lagi saya cari. Bukan traffic light," kata Ahmad Wildan, Rabu (20/7/2022).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh pihak KNKT, Ahmad mengatakan secara geometrik jika kondisi kontur jalan yang menjadi lokasi terjadinya kecelakaan maut tidak mengalami masalah.
Bahkan, ia juga menganggap jika traffic light kemungkinan bukan jadi penyebabnya.
"Traffic light yang ada di sana itu bisa saja jadi masalah, tapi saya gak fokus ke sana. Itu bisa jadi masalah, karena jaraknya terlalu pendek dan sebagainya. Tapi dalam kasus kecelakaan ini, itu gak ada relevansinya. Jadi saya gak mendalami itu," katanya.
Sejauh ini, KNKT masih melakukan investigasi dari kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Alternatif Cibubur arah Cileungsi itu.
Baca juga: Korban Selamat Kecelakaan Truk Pertamina Hendri Panggabean, Sebelumnya Ditinggal Anaknya Meninggal
Baca juga: RS Permata Cibubur Tangani 6 Korban Kecelakaan Maut Truk Tangki Pertamina, Begini Kondisinya
Kini KNKT tengah melakukan pemeriksaan pada truk tangki Pertamina, karena berdasarkan hipotesa awal ditemukan adanya kegagalan pengereman.
Sebelumnya Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman tak menampik jika secara kasat mata traffic light atau lampu merah di CBD Jalan Alternatif Cibubur arah Cileungsi tidak laik dipasang.
Sebab, pemasangan lampu merah itu berada di kontur jalan menurun dan sedikit tikungan.
Meski dianggap tak laik dipasang, namun pihaknya akan mengevaluasi lebih dalam lagi.
Baca juga: Suami Istri Korban Kecelakaan Truk Pertamina Cibubur Tinggal di Komplek TNI AL Jonggol
Baca juga: Dua jenazah Korban Kecelakaan Truk Pertamina Belum Terindentifikasi, Tak Ada keluarga ke RS Polri
"Ya kalau dilihat dari kasat mata tidak laik, jadi makanya akan kita evaluasi, karena maksud kami dari pihak kepolisian ada data yang ada penyebabnya apa sehingga menjadi kecelekaan," kata Latif Usman, Selasa (18/7/2022).
Terkait pemasangan traffic light atau dikenal lampu merah itu.
Latif Usman mengaku akan melakukan penutupan secara permanen.
Namun, penutupan permanen ini, setelah dilakukan peninjauan dan evaluasi secara menyeluruh.
"Sementara kita tutup simpang ini, mungkin setelah kita melakukan peninjauan kembali akan kita tutup secara permanen," katanya.