Wirausaha

Prajurit TNI Praka Ahmad Irfan Sulap Lahan Kosong Batalyon Arhanud 6/BAY Jadi Pertanian Hidroponik

Praka Ahmad Irfan menyulap sekitar Batalyon Arhanud 6/BAY, Jalan Lagoa kanal, Kebon Bawang, Tanjung Priok menjadi lahan pertanian hidroponik.

Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Intan UngalingDian
Tribun Tangerang/M. Rifqi Ibnumasy
Praka Ahmad Irfan sedang merawat sayuran hidroponik di area Batalyon Arhanud 6/BAY, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (28/7/2022). 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Prajurit TNI AD Praka Ahmad Irfan menyulap sekitar Batalyon Arhanud 6/BAY, Jalan Lagoa kanal, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, menjadi lahan pertanian hidroponik.

Berbagai sayuran dan rempah-rempah tubuh subur di lahan yang luasnya tak lebih dari 5 x 15 meter persegi tersebut.

Lahan pertanian hidroponik berada di samping area lapangan utama Batalyon Arhanud 6/BAY.

Di lahan pertanian hidroponik itu ada  paralon-paralon ukuran besar disusun berjajar dan berlubang di atasnya sebagai media tanam.

Sedangkan di bawah media tanam hidroponik tersebut terdapat kolam budidaya ikan.

Suasana di dalam kebun hidroponik tampak hijau, penuh tanaman sayur selada, kangkung dan bayam yang siap panen.

Beberapa jenis ikan juga berseliweran di dalam kolam, seperti ikan patin, nila dan gurame.

Saat itu, Praka Ahmad Irfan  sedang memanen selada untuk dibagikan kepada sesama rekan prajurit secara cuma-cuma.

Baca juga: Deni Rahmad Pilih Geluti Pertanian Hidroponik Usai Tamat Kuliah, Penghasilan Seperti Kerja Kantoran

Praka Ahmad Irfan sedang merawat sayuran hidroponik di area Batalyon Arhanud 6/BAY, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (28/7/2022).
Praka Ahmad Irfan sedang merawat sayuran hidroponik di area Batalyon Arhanud 6/BAY, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (28/7/2022). (Tribun Tangerang/M. Rifqi Ibnumasy)

Setiap hari, Irfan merawat berbagai tanaman  mulai dari proses pembibitan hingga siap untuk dipanen.

"Jadi untuk pembibitan pertama kita menebar benih, setelah usia cukup untuk ditaruh di tempat yang disediakan," ujar Irfan, Kamis (28/7/2022).

"Mungkin nanti usia lima hari sampai satu minggu akan kami pindahkan ke media yang ada," katanya lagi.

Irfan mengaku,  berkebun ini sebagai kegiatan tambahan jika tidak ada perintah khusus yang harus dijalankan.

"Kalau ini memang menjadi bagian dari tugas saya untuk mengelola hidroponik ini. Kalau ada tugas lain, ini dikesampingkan dulu karena bukan tugas pokok gitu," kata Irfan.

Saat masa panen tiba, baik sayuran dan ikan akan dibagikan ke sesama prajurit yang menghuni area Batalyon Arhanud 6/BAY.

Menurut dia, dibutuhkan waktu sekitar 30-35 hari bagi Irfan untuk dapat memanen sayuran hidroponik.

Baca juga: Pesantren Hidayatullah Berdikari dengan Kebun Hidroponik

Kolam ikan area Batalyon Arhanud 6/BAY, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (28/7/2022). Budidaya ikan di kolam ini seperti ikan nila, patin, dan gurame yang siap panen setelah usia 8 bulan.
Kolam ikan area Batalyon Arhanud 6/BAY, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (28/7/2022). Budidaya ikan di kolam ini seperti ikan nila, patin, dan gurame yang siap panen setelah usia 8 bulan. (Tribun Tangerang/M. Rifqi Ibnumasy)

Sedangkan ikan baru dapat dipanen setelah delapan bulan. 

"Ada selada, kangkung, bayam. Kalau tanaman untuk obat-obatan ada beberapa macam, kunyit, lengkuas, daun bidara, lidah buaya, kumis kucing, daun pandan, sambung nyawa dan lain-lainlah," kata Irfan.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved