Harga BBM
Soal Harga Pertalite dan Solar, Menko Luhut Minta Masyarakat Siap-siap
Menko Marinves, Luhut Pandjaitan menyatakan Presiden Jokowi kemungkinan akan mengumumkan kenaikan harga Pertalite dan solar pekan depan
Penulis: Ign Prayoga | Editor: Ign Prayoga
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG -- Menko Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves), Luhut Pandjaitan menyatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemungkinan akan mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi yakni solar dan Pertalite pada pekan depan.
Menurutnya, subsidi energi yang telah mencapai Rp 502 triliun, membebani APBN.
Luhut meminta masyarakat untuk bersiap-siap jika pemerintah menaikkan harga Pertalite dan harga solar.
"Karena bagaimanapun, tidak bisa kita pertahankan demikian. Jadi tadi, mengurangi pressure (tekanan) ke kita karena harga crude oil (minyak mentah) naik, itu kita harus siap-siap," kata Luhut saat kuliah umum di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Minggu (21/8/2022).
Luhut Pandjaitan juga telah meminta timnya membuat modelling kenaikan inflasi.
"Itu modelling ekonominya saya kira sudah dibuat, nanti mungkin minggu depan Presiden akan mengumumkan mengenai apa, bagaimana, mengenai kenaikan harga ini," kata dia.
Luhut mengatakan, kebijakan harga BBM yang akan diambil pemerintah, didasarkan pada kalkulasi yang matang.
"Jadi Presiden sudah mengindikasikan tidak mungkin kita pertahankan terus demikian, karena kita harga BBM termurah se-kawasan ini. Kita jauh lebih murah dari yang lain dan itu beban terlalu besar kepada APBN kita," ujar Luhut.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Puan Maharani, menyatakan DPR belum menerima usulan dari pemerintah terkait rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). "Belum ada usulan dari pemerintah untuk kenaikan BBM," kata Puan saat ditemui di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) Minggu, (21/8/2022).
Menurutnya, keputusan untuk menaikkan harga BBM ada di tangan pemerintah pusat, bukan di legislatif, apalagi partai.
Informasi tentang kemungkinan kenaikan harga BBM subsidi disampaikan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, beberapa waktu lalu.
"Rasa-rasanya untuk menahan terus dengan harga BBM seperti sekarang, feeling saya sih harus kita siap-siap, kalau katakanlah kenaikan BBM itu terjadi," kata Bahlil.
Bahlil menyebut, beban subsidi diproyeksikan membengkak hingga Rp 600 triliun pada akhir 2022 karena lonjakan harga energi di global.
Namun, negara memiliki keterbatasan fiskal di tengah harga rata-rata minyak mentah dunia yang mencapai 105 dollar AS per barrel.
Bahlil pun berharap, APBN masih dalam kondisi sehat atau mampu menanggung beban biaya fiskal negara. (*)