Sosok
Lurah Ciputat Iwan Pristiasya Pernah jadi Pengamen dan jadi Mr Big Sekolah, Prioritas Peduli Sesama
Dari Ngamen Hingga jadi Lurah, Lurah Ciputat Ingin Jadikan Ciputat jadi Barometer Kecamatan di Tangsel
Penulis: Rafzanjani Simanjorang | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG -- Masa lalu tak dapat dijadikan patokan untuk menjamin masa depan seseorang.
Hal ini dibuktikan oleh Iwan Pristiasya, lurah Ciputat, Kota Tangerang Selatan.
Akrab disapa dengan Iwan Angus, pria kelahiran Pamulang, 27 Juli 1980 ini sempat dicap sebagai anak nakal saat masa-masa remajanya.
Iwan menempuh pendidikan sekolah dasar di SD Pamulang Tengah. Lulus dari SD, ia mondok selama satu tahun sebelum akhirnya sekolah di SMP 44 Muhammadiyah Pamulang.
Lulus dari SMP, Iwan melanjutkan sekolah ke sekolah pelayaran di Jakarta Selatan.
Ia menceritakan bahwa masuk sekolah pelayaran itu agar bisa hijrah dari kenakalannya.
"Dulu di angkatan saya, saya itu adalah Mr Bignya. Suka tawuran yang membuat orangtua selalu cemas setiap anaknya berangkat sekolah. Sampai-sampai orangtua saya melakukan acara selamatan pasca saya lulus sekolah. Padahal selamatan biasanya untuk orang yang lulus sarjana ya?," ujar Iwan kepada Warta Kota sembari tertawa mengenang masa lalunya, Jumat (26/8/2022).
Saat lulus, Iwan mencoba kuliah jurusan Jurnalistik.
Ia pun meninggalkan rumah dan tinggal di rumah temannya.
"Saat itu kan saya meninggalkan rumah tanpa bilang-bilang. Saya ngamen di Blok M-Fatmawati, di Kopaja, Metro Mini, itu saya sambil kuliah, kira-kira itu tahun 2000'an. Memang saya suka musik juga dulu," ucapnya.
Baca juga: Siswa Kelas IX MTS N 1 Tangsel Berhasil Merebut Emas di Lomba Robotik Internasional
Berbulan-bulan mengamen, Iwan berpapasan dengan pamannya, sehingga disuruh pulang.
Saat itu dirinya pun akhirnya pulang.
"Saya beruntung berada di lingkungan kelurga yang boleh dibilang mengerem sifat saya. Orangtua guru, paman saya Kiai, jadi saya akhirnya masuk ke organisasi di Ciputat tahun 2004'an. Disanalah saya dibentuk oleh tokoh-tokoh Pamulang maupun Ciputat. Saya juga mengejar prestasi disana," kenangnya.
Dalam organisasi itu pula mental dirinya terbentuk.
Imagenya pun mulai berubah dari nakal menjadi tokoh.