Kuliner

Warisan Rasa Otentik Soto Mie Bogor Pak Udin di Kota Bekasi, Kuah Merah dengan Irisan Daging Empuk

Soto Mi Bogor Pak Udin yang sudah terkenal dan populer di kalangan pencinta kuliner bukan hanya ada di Bogor, melainkan ada di Bekasi Selatan.

Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Intan UngalingDian
Tribun Tangerang/Yolanda Putri Dewanti
Soto Mie Bogor Pak Udin di Jalan Veteran Bekasi Selatan, Kota Bekasi, menawarkan rasa soto mie yang identikan dengan Soto Mie Bogor Pak Udin di Bogor. 

TRIBUNTANGERANG.COM, BEKASI - Soto Mie Bogor Pak Udin yang sudah terkenal dan populer di kalangan pencinta kuliner bukan hanya ada di Bogor.

Soto Mie Bogor Pak Udin ini sudah buka cabang di Bekasi, tepatnya di Jalan Veteran, Margajaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

Hidangan asal Bogor yang ditawarkan di Bekasi ini tidak berbeda dengan aslinya.

Saat Tribuntangerang.com mencicipi satu porsi Soto Mie Bogor Pak Udin isinya lengkap. Ada irisan daging empuk, mi kuning, bihun, risoles, dan irisan kol. Di atasnya ditabur emping garing.

Kuah soto minya bercita rasa gurih segar dengan sedikit nuansa pedas. 

Soto Mie Bogor Pak Udin ini cocok dihidangkan di segala suasana. 

Baca juga: Festival Kuliner dan Seni Marakek Raso Digelar di Mall Bale Kota, Hari ini Kesempatan Terakhir

Baca juga: Kuliner Jakarta, Bubur Cikini H.R. Suleman, Legendaris Tanpa Kuah Sejak 1960-an

Anak pemilik Soto Mie Bogor Pak Udin, Budin (26) yang mengelola Soto Mie Bogor Pak Udin di Bekasi. Dia mengembangkan usaha soto mi ayahnya, Sugandi.

Racikan nikmat dari kuah merah plus risol renyah tetap bisa dinikmati langsung di Bekasi.

Budin mengatakan, usaha soto mi yang dirintis mendiang ayahnya ini sudah berdiri sejak tahun 1985.

"Dahulu ayah saya Pak Sugandi atau yang biasa dikenal pak Udin masih dipikul jualan soto minya," ujar Budin saat ditemui di Soto Mie Bogor Pak Udin, di Bekasi Selatan, Senin (5/9/2022).

"Tetapi, sebelum berjualan soto ayah saya sempat menjadi tukang becak, terus menjadi tukang roti yang nantinya dikirim ke warung-warung," ucapnya lagi.

Menurut dia, Sugandi pernah membantu temannya berjualan soto mi Bogor di Jakarta.

"Justru, sebenarnya awalnya ayah saya bisa berjualan soto dari temannya itu. Tetapi kalau teman ayah saya usahanya tidak ada yang melanjutkan tidak ada yang buka lagi sampai sekarang," katanya.

Dia menambahkan, saat itu sang ayah berjualan soto mi berkeliling dengan cara dipikul di sekitaran Jalan Jendral Sudirman hingga Kalimalang.

"Belum menggunakan gerobak waktu itu, (soto mi) ayah saya masih dipikul saja, masih daerah Bekasi kelilingnya," kata dia.

Soto Mie Bogor Pak Udin di Bekasi Selatan, Kota Bekasi, menawarkan soto mi berkuah merah, daging empuk, dengan taburan emping.
Soto Mie Bogor Pak Udin di Bekasi Selatan, Kota Bekasi, menawarkan soto mi berkuah merah, daging empuk, dengan taburan emping. (Tribun Tangerang/Yolanda Putri Dewanti)

Pada tahun 1990, saat sedang berkeliling untuk berjualan sang ayah bertemu dengan pemilik bengkel keturunan China di kawasan Jalan Ir H Juanda, Bekasi.

"Lalu ayah saya bertemu dengan engkoh-engkoh yang di depan BRI. Terus kan akrab sama ayah saya. Seiring berjalannya waktu mungkin engkoh tersebut kasihan sama ayah jualannya dipikul terus."

"Akhirnya ditawari buat jualan di depan bengkelnya dikarenakan ramai juga banyak karyawan BRI. Terus pas jualan kan ramai sampai daging itu dalam sehari bisa habis 25 sampai 30 kilogram," ujarnya.

Pria berkaus hijau itu menuturkan, hingga sekarang ini memiliki 10 cabang soto mi dan tiga franchise (waralaba) yang tersebar di Bekasi.

"Jadi, saya kan delapan bersaudara. Ayah saya itu meninggal pada tahun 2000-an, terus kelima anak laki-laki ayah saya ini termasuk saya yang melanjutkan usahanya."

"Saya mengelola yang di sini dan di Kemang Pratama, selebihnya saudara saya," ucapnya.

Harga yang dibanderol untuk satu porsi Soto Mie Bogor Pak Udin sangat terjangkau mulai dari Rp 16.000 - Rp 18.000. Beroperasi mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB.

"Total karyawan semua cabang di Bekasi sekiranya ada 20 orang ya," ujarnya.

Dia menuturkan, keistimewaan soto mi miliknya dengan soto mi lainnya yakni kuah merah dan daging empuk.

"Kami di sini kuahnya merah, merahnya itu dari cabai besar. Terus dagingnya juga direbus lama jadi empuk," ucap dia.

Namun, usahanya sempat terkena dampak pandemi Covid-19 sehingga omzetnya menurun.

"Ikut terdampak juga ya apalagi saat tak boleh makan di tempat, omzet menurun hingga 40 persen," ujar Budin.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved