Sepak Bola
ASBWI Targetkan Sepak Bola Wanita Indonesia Juara Piala Asia 2038, ini yang Dijalankan
Asosiasi Sepakbola Wanita Indonesia gencar perkenalkan sepak bola wanita, adakan workshop career and coaching clinic yang diadakan di SMAN 3 Jakarta
Penulis: Abdul Majid | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA – Asosiasi Sepakbola Wanita Indonesia (ASBWI) mulai gencar memperkenalkan sepak bola wanita.
Salah satu caranya dengan mengadakan workshop career and coaching clinic yang kali ini diadakan di SMAN 3 Jakarta.
Sekjen ASBWI Souraiya Farina Alhaddar menjelaskan kegiatan ini merupakan salah satu cara guna membantu target PSSI agar Timnas Wanita Indonesia bisa meraih juara Piala Asia pada 2038.
Dalam kegiatan ini, Souraiya mengatakan bahwa sepakbola bukan cuma soal pemain dan pelatih, ada sektor manajerial tim yang itu butuh orang-orang profesional yang mengelolanya.
“Ini sebenarnya kegiatannya satu paket, kita awalnya ada festival usia 10. Kemudian ke coaching clinic usianya lebih dari 10 tahun, lalu di luar area pemainnya kita ada seperti ini workshop pengembangan karier jadi kita memperkenalkan kawan-kawan dari SMA bagaimana sih dunia sepakbola di belakang layarnya seperti apa,” kata Souraiya di SMAN 3 Jakarta, Jumat (9/9/2022).
“Target ASBWI ini membantu PSSI menjadi juara Piala Asia di tahun 2038. Nah untuk menuju ke sana tidak cukup pemainnya saja, kita butuh area manajerial yang sempurna dan profesional,” sambungnya.
Dalam kegiatan workshop career, ASBWI mendatangkan Marco Gracia Paulo sebagai pemateri.
Baca juga: BJB Gelar Kompetisi Berhadiah Modal Usaha, Syaratnya Proposal Minimal 4 Paragraf
Baca juga: Mimpi Besar Prilly Latuconsina Bukan Menjadi Pemilik Klub Sepak Bola
Seperti diketahui, Marco Gracia merupakan sosok pria yang malang melintang di dunia sepakbola Indonesia.
Tahun 2011 Marco pernah menjabat sebagai manajer media PSSI kemudian masuk ke dalam manajemen Pelita Bandung Raya (PBR) musim 2013 – 2015, setelah itu kembali ke PSSI sebagai deputi Sekjen dan pernah masuk jajaran direksi PT LIB.
Liga 1 musim 2019 lalu, Marco didapuk menjadi CEO Badak Lampung FC kemudian pindah menjadi Direktur Utama PSS Sleman dan terkini Marco bekerja di PT AAG yang menjadi pemilik baru Persik Kediri.
“Ya jadi Pak Marco mewakili dari AAG dia menyampaikan area perkembangan kariernya. Jadi kan di sepakbola ini tidak hanya pemain, pelatih tapi ada juga media officer, medical officer ada legal dan banyak lainnya,” terang Souraiya.

“Di materi tadi itu disampaikan bahwa kawan-kawan SMA ini bisa loh meniti karier di sepak bola tapi dengan tetap menekuni passionnya mereka masing-masing. Jadi kalau mereka passionnya di media terus kemudian ke sepak bola itu bisa banget. Jadi pak Marco itu contoh real karena beliau sendiri yang menjalani contoh ini,” pungkasnya.