Edukasi

Kerja di Luar Negeri Hanya Modal Gelar Internasional Saja Tidak Cukup, Ini Alasannya 

Kebutuhan tenaga kerja dunia saat ini semakin banyak, sehingga dibutuhkan bekal yang optimal untuk para pencari kerja.

Penulis: Ign Agung Nugroho | Editor: Ign Agung Nugroho
Istimewa
Ilustrasi - Kebutuhan tenaga kerja dunia saat ini semakin banyak, sehingga dibutuhkan bekal yang optimal untuk para pencari kerja. 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Saat ini, banyak pelajar Indonesia yang bermimpi untuk melanjutkan studi dan mendapatkan gelar sarjana dari luar negeri.

Berdasarkan survey dari Keystone Education Group terhadap 10 ribu responden dari 181 negara di dunia, UK dan Jerman merupakan dua negara yang termasuk dalam daftar negara yang paling banyak dipilih oleh pelajar Indonesia sebagai tujuan studi mereka.

 

 

Menurut Purwa Hartono, CEO sekaligus founder dari Purwadhika Digital Technology School, kebutuhan tenaga kerja dunia saat ini semakin banyak, sehingga dibutuhkan bekal yang optimal untuk para pencari kerja.

Dan salah satu bekal yang menjanjikan adalah dengan memiliki gelar internasional.

Tetapi gelar saja tidaklah cukup. Karena fakta menunjukan adanya perbedaan antara kurikulum universitas di seluruh dunia dengan skill yang dibutuhkan oleh industri sebagai penerima kerja.

Hampir seluruh universitas di dunia fokus menghasilkan ilmuwan yang nantinya melakukan penelitian, bukan sebagai praktisi yang menguasai skill tertentu dengan industri yang membutuhkannya.

"Sehingga pelajar Indonesia hanya akan pulang dengan tangan kosong apabila tidak menuntaskan studi sampai ke jenjang S3,” kata Purwa Hartono dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat (16/9/2022). 

Ia memaparkan,  saat ini perkembangan teknologi sangatlah pesat.

Yang artinya kita perlu bisa menyiapkan tenaga ahli dalam kurun waktu yang singkat.

Dari semua alasan tersebut, menjadi dasar diriya mendirikan Purwadhika College sebagai hasil dari kerja sama antara Purwadhika Digital Technology School dengan Amity Singapore dan juga International University of Applied Science (IU) Germany.

Purwadhika Digital Technology School berdiri sejak 1987 dan merupakan salah satu pionir lembaga pendidikan di Indonesia yang berfokus pada bidang teknologi digital.

Purwadhika College memungkinkan para pesertanya untuk mendapatkan gelar Internasional dari beberapa universitas terkemuka di UK dan Germany, seperti University for the Creative Arts, University of Northampton, Teesside University, dan International University of Applied Sciences (IU) untuk program bachelor selama 3 tahun serta program master dan MBA dalam waktu 1 hingga 2 tahun. 

"Ditambah dengan menggabungkan kurikulum universitas dan kurikulum skill digital yang dibutuhkan oleh industri, sehingga akan memudahkan pelajar Indonesia dalam meraih gelar sekaligus pekerjaan melalui koneksi kerja ke 500 lebih perusahaan hiring partner Purwadhika yang tersebar hingga ke Asia," kata Purwa Hartono.

"Tidak hanya setelah lulus tapi juga bisa dijalankan bersamaan dengan perkuliahan," tambahnya. 

Purwadhika College sendiri menyediakan metode belajar secara online maupun offline, agar bisa menyesuaikan kebutuhan serta memungkinkan untuk dapat berkuliah sambil bekerja.

Melalui berbagai pilihan programnya seperti Job Connector, dan Job Connector International, Purwadhika Digital Technology School mengklaim telah membuktikan berbagai prestasi dan eksistensinya dengan berhasil mencetak lebih dari 20 ribu talenta digital berkualitas bagi Indonesia bahkan hingga bekerja ke mancanegara seperti Amerika, Singapura, Hong Kong, dan perusahaan terkemuka lainnya.

Saat ini, Purwadhika College menyediakan program beasiswa yaitu Founders Scholarship Challenge Program hingga 100 persen langsung dari founder Purwadhika Digital Technology School.

Program beasiswa tersebut dapat disimak di website resmi Purwadhika www.college.purwadhika.com

"Hal ini diharapkan dapat mendukung impian para pelajar Indonesia yang bermimpi untuk berkuliah dan mendapatkan gelar dari universitas luar negeri," kata Purwa Hartono.

"Program beasiswa ini terbuka untuk siapa saja dengan batas usia maksimal 30 tahun," tambahnya. (ign)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved