SNBT
Tes Mata Pelajaran di SBMPTN akan Dihapus, Penggantinya Tes Skolastik
Mendibuk Ristes Nadiem Makarim telah mengumumkan penghapusan tes mata pelajaran pada SBMPTN dan sebagai gantinya adalah tes skolastik.
Penulis: Ign Prayoga | Editor: Ign Prayoga
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2023 bakal berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
SBMPTN yang akan datang meniadakan tes mata pelajaran.
Keputusan menghapus tes mata pelajaran pada SBMPTN diumumkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim di Jakarta, 7 September 2022.
"Tidak ada lagi tes mata pelajaran. Sekali lagi, tidak ada lagi tes yang spesifik ke setiap mata pelajaran," kata Nadiem dalam program Merdeka Belajar episode 22 yang ditayangkan YouTube Kemendikbud RI.
Nadiem menjelaskan, tes mata pelajaran di SBMPTN akan diganti dengan tes skolastik.
Video Pembangunan Kampus Perguruan Tinggi di Tangerang:
Menurutnya, tes skolastik mampu mengukur kemampuan nalar siswa, kemampuan potensi kognitif, logika, penalaran matematika, literasi dalam Bahasa Indonesia dan literasi dalam Bahasa Inggris.
"Kami harap ini akan menjadi kabar yang sangat gembira bagi para calon-calon pengambil seleksi nasional berdasarkan tes," ujar Nadiem.
Nadiem menerangkan, tes skolastik tidak berhubungan dengan penghafalan materi sebagaimana tes mata pelajaran.
Tes skolastik berhubungan dengan kemampuan bernalar, pemecahan masalah atau problem solving, dan potensi kognitif siswa.
Soal-soal yang berkaitan dengan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dalam tes skolastik pun bukan terkait teknik gramatikal, melainkan kemampuan memahami logika teks.
Nadiem yakin, peserta seleksi perguruan tinggi nantinya tidak akan terkejut dengan jenis pertanyaan dalam tes skolastik lantaran soal-soal tes tersebut mirip dengan asesmen nasional yang sudah dijalani para siswa.
"Jadi semua pertanyaannya adalah mengenai mengerti logika dan bisa menganalisa suatu problem yang kontekstual," kata Nadiem.
Keputusan Nadiem menghapus tes mata pelajaran di jalur SBMPTN bukan tanpa alasan. Dia mengungkapkan, tes SBMPTN umumnya mengujikan banyak sekali materi dari berbagai mata pelajaran.
Oleh karenanya, siswa mau tak mau menghafal banyak sekali informasi untuk menguasai materi tes.
Di saat bersamaan, para guru terus menjejali siswa dengan materi-materi dan latihan soal tes masuk perguruan tinggi.
Belum lagi, di luar jam sekolah siswa banyak yang mengikuti bimbingan belajar (bimbel) masuk perguruan tinggi. Selain memberi tekanan ke para siswa, bimbingan belajar juga membebani orangtua secara finansial.
"Ini dampaknya apa? Kualitas pembelajaran yang mendalam itu turun di dalam sekolah-sekolah kita," katanya.
Nadiem mengatakan, seleksi masuk perguruan tinggi harusnya tidak menurunkan kualitas pembelajaran.
Baca juga: Mendiang Brigadir J jadi Salah Satu Wisudawan di Universitas Terbuka, Kuliah Agar Bisa jadi Perwira
Seleksi masuk PTN juga harus lebih inklusif dan adil, serta tidak diskriminatif pada peserta didik dari keluarga yang kurang mampu.
Oleh karenanya, keputusan menghapus tes mata pelajaran pada jalur SBMPTN dinilai menjadi solusi paling tepat.
Peserta didik diharapkan tidak lagi bergantung pada bimbel, orangtua pun diharapkan tak terbebani secara finansial.
Sementara, para guru bisa lebih fokus ke pembelajaran yang berotientasi pada penalaran mendalam, bukan memaksa siswa untuk menghafal.
"Kerja sama antara peserta didik dan guru melalui pengasahan logika dan daya nalar ini akan meningkatkan kesuksesan peserta didik, bukan drilling menghafalkan soal-soal," kata Nadiem.
"Dengan demikian skema seleksi ini akan jauh lebih adil dan memberikan kesempatan sukses kepada semua yang mengambil jalur seleksi nasional berdasarkan tes," katanya.
Kabar terkini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) resmi mengubah nama dan aturan SBMPTN dan SNMPTN.
Keduanya diubah menjadi Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).
Jalur lain masuk perguruan tinggi negeri (PTN) adalah Seleksi Mandiri yang diadakan masing-masing kampus. (*)