Persija Jakarta

Sejarah Jakarta, Awal Mula The Jakmania, Gugun Gondrong Salah Satu Pendiri

The Jakmania didirikan secara resmi pada 19 Desember 1997 melalui deklarasi yang dihadiri 40 orang di Graha Wisata Kuningan, Jakarta. 

Penulis: Desy Selviany | Editor: Lilis Setyaningsih
Dok. PPID DKI Jakarta
Para The Jakmania saat menghadiri grand launching Jakarta International Stadium (JIS), Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (24/7/2022) malam. 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA -- Klub sepak bola tanpa suporter bagai masakan tanpa garam.

Pada sejarah Jakarta, hal itu yang cocok menggambarkan Persija dengan The Jakmania

Diketahui semarak suporter bola di Indonesia sudah berlangsung puluhan tahun lamanya.

Bukan hanya tim nasional, fanatisme suporter sepak bola di Indonesia juga merambah ke klub-klub sepak bola daerah. 

Misalnya saja Klub Persija memiliki suporter yang dinamai The Jakmania. Saking eratnya, The Jakmania juga terikat dengan sejarah Jakarta. 

The Jakmania memiliki ciri khas dengan atribut berwarna oranye.

Pada sejarah The Jakmania, klub sepak bola itu juga memiliki nyanyian, koreografi, dan kreasi visual ketika mendukung Persija tampil di lapangan.  

Aksi penuh kreativitas dari barisan suporter The Jakmania, pun, menjadi bagian menarik dari perhelatan laga kandang Persija. 

Lalu bagaimana awal kisah terbentuknya organisasi suporter resmi Persija Jakarta, klub juara Liga 1 2018 tersebut? 

Pada sejarah The Jakmania, proses terbentuknya organisasi suporter Persija Jakarta, The Jakmania, berawal dari pandangan seorang suporter bernama Tauhid Ferry Indrasjarief.

Hal itulah yang membuat nama Ferry Indrasjarief dikenal sebagai pendiri The Jakmania

Ketika itu, Ferry Indrasjarief menilai Persija tidak memiliki wadah suporter memadai ketika berkompetisi di Liga Indonesia pada 1997. 

Ferry indrasjarief menyebut The Jakmania sebagai wadah pendukung untuk belajar mencintai Jakarta. 

The Jakmania didirikan secara resmi pada 19 Desember 1997 melalui deklarasi yang dihadiri 40 orang di Graha Wisata Kuningan, Jakarta. 

Berdirinya organisasi suporter The Jakmania mendapat dukungan penuh dari pengurus klub Persija Jakarta ketika itu. 

Baca juga: Laga Persib Bandung Vs Persija Ditunda Imbas Tragedi Stadion Kanjuruhan, Bobotoh Legawa

Restu pengurus Persija ketika itu ditandai dengan kehadiran figur Diza Rasyid Ali selaku manajer tim, yang ikut menghadiri langsung deklarasi The Jakmania

Deklarasi pembentukan The Jakmania di Kuningan, juga memunculkan nama Muhammad Gunawan Hendromartono alias Gugun Gondrong sebagai ketua umum pertama dalam sejarah organisasi The Jakmania.

Dalam internal The Jakmania, 40 orang pendiri tersebut dikenal dengan istilah JM 1-JM 40.

JM 1 adalah Gugun Gondrong sebagai ketua pertama, lalu JM 2 Ferry Indrasjarief sebagai Wakil Ketua Umum dan seterusnya.

Dari 40 orang tersebut ada 3 orang dari manejemen Persija yaitu Diza Rasyid Ali, Mimi Al-qamar, dan Edi Sukatmo.

Pada saat deklarasi dilakukan, hampir semua peserta menyetujui penunjukkan Gugun Gondrong sebagai Ketua Umum pertama.

Gugun kemudian langsung melakukan tindakan cepat dengan menunjuk peserta-peserta yang hadir sebagai pembantunya dalam menjalankan aktivitas organisasi.

Dalam deklarasi itu juga disetujui bahwa masa kepengurusan The Jakmania akan berlangsung selama 2 tahun, jika sudah habis maka akan dilangsungkan pemilihan kepengurusan baru.

Seiring habisnya masa kepengurusan, Gugun digantikan Ir. T. Ferry Indrasjarief yang lebih akrab disapa Ferry.

Masa tugas Ferry di periode 1999-2001. Dia kembali dipercaya untuk memimpin The Jakmania periode 2001-2003, dan 2003-2005.

Alasan Pemberian nama The Jakmania

Ferry menuturkan, salah satu alasan pemberian nama The Jakmania adalah keinginan untuk menciptakan suasana baru, dan juga adanya keinginan agar mudah dikenal sebagai tim yang berasal dari ibukota.

Alasan lain penamaan berbau barat pada nama The Jakmania dikarenakan adanya sebuah tren di kalangan anak muda saat itu.

Padahal, sebelumnya Persija sangat identik dengan julukan Tim Abang Jampang atau Macan kemayoran yang sangat kental dengan kebudayaan Betawi.

The Jakmania pun semakin berkembang.

Kini pendukungnya bukan hanya warga Jakarta saja tapi di berbagai daerah. 

Baca juga: Temmy Meliana, Satu-satunya Perempuan yang Jadi Pendiri The Jakmania, Kampanyekan Tribun Tanpa Asap

Atas hal tersebut, The Jakmania kemudian membentuk Korwil bernama The Jakmania Garis Keras Irlan Alarancia.

Namun, The Jakmania sendiri bukanlah organisasi suporter pertama yang dibentuk untuk mendukung Persija Jakarta

M.Idroes, diketahui pernah meresmikan kelompok suporter Persija Fans Club pada Desember 1994. 

Hanya saja, barisan suporter Persija Fans Club gagal meraih simpati pendukung Persija Jakarta secara luas sehingga tidak bertahan lama.

sumber: Kompas.com, Superball, Ayojakarta 

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved