Tragedi Kanjuruhan

Jokowi Minta TGPF Bongkar Semua Temuan Terkait Kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Diberi Waktu Sebulan

Presiden Jokowi meminta Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGPF) bongkar semua temuan terkait kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. 

Penulis: Desy Selviany | Editor: Lilis Setyaningsih
Istimewa
Tragedi Kanjuruhan 

TRIBUNTANGERANG.COM, MALANG -- Presiden Jokowi meminta Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGPF) bongkar semua temuan terkait kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. 

Jokowi meminta tidak ada yang ditutup-tutupi oleh TGIPF dalam investigasi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. 

Hal itu disampaikan Jokowi saat menyambangi RS Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Jawa Timur, Rabu (5/10/2022). 

Jokowi mengatakan tujuannya membantu TGIPF kerusuhan Kanjuruhan yang dikomandoi Menkopolhukam Mahfud MD. 

Kata Jokowi, ia ingin tidak ada hal yang ditutupi dalam hasil investigasi kerusuhan Kanjuruhan, Malang. 

“Kenapa kami bentuk tim pencari fakta independen, karena kami ingin kasus ini diusut tuntas. Enggak ada yang ditutup-tutupi,” bebernya dikutip dari Suryamalang.com. 

Siapapun yang bersalah dalam kasus Kanjuruhan ini kata Jokowi harus dipidana dan disanksi. Terlebih 131 orang dinyatakan tewas akibat kerusuhan usai pertandingan Arema FC Vs Persebaya Surabaya. 

Maka Jokowi ingin mengetahui akar masalah dari penyebab tragedi terbesar kedua di dunia dalam pertandingan sepak bola tersebut. 

Jokowi meyakini bahwa kasus tersebut bisa dibongkar. Sebab, kata Jokowi semua barang bukti sudah terlihat. 

“Sudah oleh Menkopolhukam bahwa prosesnya satu bulan. Tapi kami minta secepatnya, karena barangnya kelihatan semua. Biar tim pencari fakta independen yang melihat,” ungkapnya. 

Baca juga: Cemas Sanksi FIFA usai Tragedi Kanjuruhan, Ini Sederet Sanksi yang Pernah Diterima Indonesia

Baca juga: Tragedi Stadion Kanjuruhan Membuat Sepak Bola Dunia Berduka, FIFA Turunkan Bendera Setengah Tiang

Jokowi menjelaskan bahwa dari pengungkapan kasus ini, diharapkan bisa dilakukan evaluasi besar-besaran terhadap sepak bola Indonesia. 

Diketahui sebelumnya, sebanyak 131 orang meninggal dunia usai pertandingan sepak bola Arema FC Vs Persebaya Surabaya. 

Mereka tewas lantaran terjadi kerusuhan usai pertandingan Arema FC Vs Persebaya yang berakhir pada tembakan gas air mata. 

Kemudian, ribuan penonton berebut keluar stadion hingga akhirnya terhimpit, terinjak-injak, hingga sesak nafas. 

 sumber: https://suryamalang.tribunnews.com/2022/10/05/presiden-jokowi-perintahkan-usut-tuntas-tragedi-kanjuruhan-malang

 
 
 
 

 
 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved