Kriminal

SADIS, Suami di Karawang Bunuh Istrinya yang Tengah Hamil Tiga Bulan, Begini Kronologinya

Pihak keluarga menyebut Sopiyah tengah hamil dengan usia kandungan tiga bulan.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ign Agung Nugroho
Tribun Tangerang/Muhammad Azzam
Suasana rumah duka suami bunuh istrinya yang tengah hamil tiga bulan di Desa Citarik, Kecamatan Tirtamulya, Kabupaten Karawang, Selasa (18/10/2022). 

TRIBUNTANGERANG.COM, KARAWANG -  Ahmad Sanudin (31),  tega membunuh istrinya Sopiyah (20) di kamar rumahnya di Desa Citarik, Kecamatan Tirtamulya, Kabupaten Karawang, pada Jumat (14/10/2022).

Pihak keluarga menyebut Sopiyah tengah hamil dengan usia kandungan tiga bulan.

"Itu Ahmad (pelaku) tega dan keji benar, dia bunuh dua orang sekaligus. Karena Sopi lagi hamil muda usia tiga bulan," kata Paman korban, Ano (49), saat ditemui di rumah duka di Desa Citarik, Kecamatan Tirtamulya, pada Selasa (18/10/2022).

Ano mengungkapkan, agar pelaku diberi hukuman maksimal.

Karena perbuatannya sangat sadis dan terkesan sudah direncanakan.

 

 

Apalagi sosok keponakannya itu sangat baik, cantik dan seringkali membantu orangtuanya.

"Saya mewakili keluarga minta ke pihak berwajib dihukum maksimal. Minta pelaku dihukum seberat-beratnya karena perbuatannya sekeji itu, apalagi posisinya menghilangkan dua nyawa karena mengandung selama 3 bulan," ucap Ano geram. 

Dia menceritakan, sebelum ditemukan meninggal pada Jumat (14/10/2022) sore, pada Kamis (13/10/2022) keduanya pulang ke rumahnya yang juga rumah orangtuanya usai dari Bekasi.

Bahkan, pada Jumat (14/10/2022) pagi keduanya pergi bersama jalan-jalan berboncengan.

"Jumat pagi jalan sama suaminya sampai jam 2, naik motor bersama, malah Sopi yang boceng suaminya. Engga ada gerak-gerik mencurigakan," beber dia.

 

Baca juga: Suami Bunuh Istri di Ciledug Indah 2, Ngaku Cemburu Karena Istrinya Selingkuh

 

Ahmad Sanudin tega membunuh istrinya Sopiyahdi kamar rumahnya di Desa Citarik, Kecamatan Tirtamulya, Kabupaten Karawang, pada Jumat (14/10/2022).

Usai membunuh istrinya, pelaku sempat mengirimkan pesan whatsapp ke saudara korban.

Ano kembali mengungkapkan, usai pelaku membunuh istrinya, pelaku sempat kabur.

Ketika kabur pelaku sempat memberikan pesan WhatsApp (WA) kepada kerabat Sopiyah, yakni bibinya bernama Inah.

Ahmad Sanudin memberitahukan kepada bibi korban, dirinya telah membunuh Sopiyah.

"Urang menta maaf atas penyesalan datang panderi tos ngalengit kn nyawa sopi (Saya minta maaf atas penyesalan selalu datang terakhir. Sudah menghilangkan nyawa sopi), " tulis Ahmad Sanudin dalam pesan yang ditunjukkan Ano kepada Tribuntangerang.com

Dikatakan Ano, bibi korban sempat bingung dan membalas chat korban menanyakan maksud dari pesan tersebut.

Pelaku kemudian membalas pesan meminta bibinya untuk mengecek kamar Sopiyah.

"Tempo che Opi dkamar (lihat Opi di kamar), "  katanya.

 

Baca juga: Kesal Istri Main HP Melulu, Suami di Bogor Bakar Istri di Kamar

 

Kemudian pesan tersebut diberitahukan kepada ayah korban.

Ayah korban pun langsung menuju ke rumahnya dan tak percaya melihat anaknya sudah terbujur kaku di kamar tidurnya.

"Ayahnya langsung ke rumah cek, benar enggak nyangka. Karena sebelum kejadian itu keduanya datang ke rumah kondisinya biasa saja, infromasinya habis jalan-jalan," katanya. 

Menurut Ano, terkait pemicu pembunuhan karena pelaku  kesal dihina mertua.

Dia juga menyebut, itu hanya pembelaan saja.

Dari keterangan ayah dan ibu korban tidak ada kata-kata hinaan.

Hanya saja sebuah nasihat sebagaimana orangtua memberikan nasihat ke anaknya.

"Itu hanya pembelaan saja, wajar namanya orangtua kasih nasihat. Kalaupun benar itu juga kenapa mesti istrinya yang dibunuh, lagi mengandung anaknya lagi," tandasnya. (maz)

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved