Cuci Tangan Pakai Sabun

Usai Pandemi pun Kampanye Cuci Tangan Harus Terus Digalakan, Terutama pada Anak-anak

Data BPS 2021 menunjukkan bahwa bahkan di tengah pandemi, hanya 75,38 persen masyarakat yang menunjukkan kesadaran untuk cuci tangan pakai sabun

Penulis: | Editor: Lilis Setyaningsih
istimewa/Lifebuoy
Adapun 5 Momen Penting untuk cuci tangan pakai sabun (CTPS) adalah: sebelum makan, setelah bermain, setelah batuk atau bersin, setelah dari toilet, dan ketika pulang ke rumah . 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA -– Saat pandemi Covid-19, mencuci tangan jadi salah satu protokol kesehatan yang dilakukan untuk mencegah terjangkit Covid-19.

Kampanye cuci tangan juga dilakukan berbagai pihak. Saat itu, di berbagai tempat seperti di pusat perbelanjaan, stasiun, pasar, ataupun gedung-gedung menyediakan tempat cuci tangan. 

Namun ternyata, Data BPS 2021 menunjukkan bahwa bahkan di tengah pandemi, hanya 75,38 persen masyarakat yang menunjukkan kesadaran untuk mematuhi pedoman CTPS  (Cuci Tangan Pakai Sabun), artinya masih diperlukan edukasi berkelanjutan untuk menjadikan CTPS sebagai prioritas dalam kebiasaan sehari-hari.

Menyadari hal itu, sekaligus memperingati Hari Cuci Tangan Sedunia 2022 dan menyambut Piala Dunia FIFA 2022, Lifebuoy meluncurkan kampanye #JuaraCuciTangan untuk menggalakkan edukasi CTPS di 5 Momen Penting melalui medium yang digemari oleh jutaan anak Indonesia, yaitu olah raga sepak bola.

Dalam kampanye ini, Lifebuoy merangkul sejumlah pelatih dan pemain sepak bola nasional dan ribuan siswa/i Sekolah Dasar di Jabodetabek untuk menyiapkan anak Indonesia menjadi agen perubahan yang dapat menyebarluaskan pentingnya CTPS di lingkungan mereka masing-masing.

Saat ini kesadaran untuk mematuhi pedoman CTPS masih harus ditingkatkan.

Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan Republik Indonesia berpesan, “Peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia adalah momen yang sangat tepat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mencuci tangan menggunakan sabun sebagai salah satu modal utama dalam menunjang kesehatan.

Terlebih di tengah pandemi COVID-19, kebiasaan CTPS telah terbukti menjadi perilaku sederhana yang memiliki dampak luar biasa dalam pencegahan penyakit menular.

Kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan sangat dibutuhkan untuk menyebarluaskan edukasi CTPS sebagai salah satu pilar penting di dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.

"Untuk itu, kami mengapresiasi Unilever Indonesia yang konsisten menggelar berbagai program edukasi kebiasaan CTPS sejak dini secara berkelanjutan. Mari kita wujudkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan membudayakan CTPS," ujarnya seperti dikutip dalam siaran pers yang diterima TribunTangerang.com, Rabu (19/10/2022).

Baca juga: Pengunjung Kebun Binatang Singkawang Diterkam Buaya, Awalnya Cuci Tangan Seusai Ganti Ban Mobil

Erfan Hidayat, Head of Skin Cleansing PT Unilever Indonesia, Tbk  mengatakan, dengan kembalinya anak-anak beraktivitas di luar rumah seperti ke sekolah atau bermain, mereka menjadi rentan untuk terkena penyakit.

Melalui penanaman kebiasaan CTPS, maka orangtua telah memberikan modal penting bagi anak untuk tidak hanya melindungi kesehatannya sendiri, namun juga orang-orang di sekitarnya.

Prof. Dr. Zubairi Djoerban, SpPD KHOM, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menjelaskan, dengan menanamkan CTPS, kita bisa mencegah penularan COVID-19 yang saat ini masih terjadi, meskipun angka kematian sudah sangat menurun.

Selain itu, CTPS juga dapat membantu mencegah penyakit-penyakit menular yang lain.

Adapun 5 Momen Penting untuk CTPS adalah: sebelum makan, setelah bermain, setelah batuk atau bersin, setelah dari toilet, dan ketika pulang ke rumah . 

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved