Bawa Mayat Korban Pembunuhan ke Dalam Lift, Warganet Sebut Rudolf Berdarah Dingin
Nama Christian Rudolf Tobing (36) ramai diperbincangkan di media sosial. Rudolf adalah pelaku pembunuhan di apartemen yang terekam kamera CCTV
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Ign Prayoga
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Nama Christian Rudolf Tobing (36) ramai diperbincangkan di media sosial.
Christian Rudolf Tobing adalah pria yang ditangkap polisi terkait kasus pembunuhan seorang wanita berinisial AYR (36) di apartemen di kawasan Pramuka, Jakarta Pusat.
Publik jadi heboh ketika beredar rekaman CCTV yang menunjukkan Rudolf Tobing masuk lift apartemen dan mendorong troli berisi bungkusan plastik warna hitam dan beberapa barang.
Rudolf Tobing terlihat tenang dan cengar-cengir ke sesama penumpang lift.
Di sisi lain, bungkusan plastik warna hitam pada troli di depan Rudolf Tobing identik sebagai bungkusan berisi mayat AYR yang ditemukan di kolong jalan tol Becakayu di kawasan Jatibening, Pondok Gede, Kota Bekasi.
Mengingat lokasi pembunuhan adalah ruangan apartemen di ketinggian, maka satu-satunya akses jalan bagi penghuni untuk ke bawah adalah lift.
Hal ini menguatkan dugaan netizen bahwa bungkusan plastik warna hitam dalam troli yang didorong Rudolf Tobing adalah bungkusan berisi mayat AYR.
Netizen pun mengecam aksi Rudolf Tobing. Bahkan sebagian menyebut Rodulf Tobing sebagai pembunuh berdarah dingin.
Akun Instagram Christian Rudolf Tobing @rudolftobing_ pun ramai diserbu netizen yang mengecam perbuatannya, di balik dirinya yang disebut-sebut seorang pendeta muda.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan Rudolf ditangkap di kawasan Pondok Gede pada Selasa (18/10/2022) siang saat hendak menjual laptop milik korban.
Menurut Hengki, Rudolf membunuh korban, AYR (36) yang merupakan rekan kerjanya.
Pembunuhan terjadi di salah satu unit apartemen di kawasan Pramuka, Jakarta Pusat, Senin (17/10/2022).
"Korban dan tersangka rekan kerja. Awalnya tersangka mengajak korban ke apartemen. Setibanya di apartemen mereka ngobrol soal podcast," kata Hengki kepada wartawan, Rabu (19/10/2022).
Di tengah obrolan, korban mendapatkan telepon dari seorang pria berinisial H.
Pelaku kesal karena dia tidak suka AYR berhubungan dengan H.
Keduanya lalu bertengkar dan AYR mengeluarkan kata-kata yang membuat pelaku kesal.
Pelaku lantas membanting korban ke kasur. Korban sempat ingin meminta tolong kepada orang lain menggunakan handphone-nya.
Melihat hal itu, pelaku mencekik korban hingga tewas. Tersangka kemudian mencoba menghilangkan jejaknya. Ia membungkus jasad korban dengan kantong plastik dibawa menggunakan troli.
Hengki mengatakan tersangka mengaku membunuh korban karena sakit hati atas perkataan korban. Namun, polisi saat ini masih menggali motif tersebut, mengingat barang-barang milik korban dibawa tersangka.
"Kami masih menggali soal motif. Keterangan sementara karena sakit hati, tetapi masih kami dalami karena ada barang-barang korban yang diambil," tuturnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dan Kompas.com