UFC
3 Fakta Kemenangan Jeka Saragih atas Petarung Korsel, Unggul Mental Hingga Bakal Dapat Kontrak UFC
Petarung UFC asal Indonesia, Jeka Saragih, menang atas Ki Won Bin (Korsel), pada laga semifinal Road to UFC di Etihad Arena, Abu Dhabi, Minggu (23/10)
Penulis: Ign Prayoga | Editor: Ign Prayoga
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Petarung Mix Martial Art (MMA) asal Indonesia, Jeka Saragih mencatatkan kemenangan pada kelas ringan Road to UFC, Minggu (23/10/2022) malam WIB.
Jeka Saragih berpesta kemenangan di atas ring setelah memukul KO musuhnya Ki Won Bin asal Korea Selatan (Korsel).
Kemenangan Jeka Saragih atas Ki Won Bin di Etihad Arena, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, hanya memerlukan waktu sekitar dua setengah menit
Prestasi Jeka Saragih kalahkan petarung Korsel menciptakan 3 fakta yang menarik diulas.
1. Tahu Kekuatan Musuh
Sebelum bertarung dengan lawannya asal Korea Selatan, Jeka Saragih mengaku telah mengantongi kekuatan Kim Won Bin.
Ia mempelajari gaya bertarung sang musuh melalui cuplikan-cuplikan Kim Won Bin saat bertanding.
Berkat hal tersebut, keunggulan Kim won Bin dalam teknik ground fighting berhasil diantisipasi.
"Tidak ada ketegangan. Saya telah siap menghadapinya. Saya telah mempersiapkan segalanya untuk menghadapi Ki Won Bin. Baik secara teknik, seperti ground fighting misalnya. Termasuk juga mental," kata Jeka Saragih dalam sesi wawancara khusus dengan Tribunnews.com di Yas Island, Abu Dhabi, Kamis (20/10/2022).
"Selama dua pekan terakhir, saya telah melihat video-video Ki Won Bin. Saya pelajari gaya permainannya dan kelemahannya," katanya.
2. Menang Mental
Selain jago dalam teknik bertarung, Jeka Saragih dinilai memiliki mental yang tangguh.
Marc Fiore adalah pelatih asal Amerika Selatan yang menggembleng Jeka Saragih.
Marc Fiore memuji mental Jeka Saragih yang telah terbentuk sejak dini.
Pernyataan Fiore berdasarkan pengamatannya selama melatih Jeka Saragih di Studio 540, San Diego.
Petarung asal Simalungun itu menimba ilmu selama satu bulan demi meraih hasil maksimal melawan Kim Won Bin.
Dengan pelatihan yang telah dijalaninya tersebut, ia berhasil mengatasi perlawanan Kim Won Bin hanya dengan waktu sekitar 2,5 menit.
"Di Amerika, kebanyakan anak-anak bermain baseball, football atau basket. Namun Jeka telah terbiasa fight sejak kecil," kata dia.
"Di atas kertas Ki Won Bin mungkin saja menang soal pengalaman bertarung di MMA. Namun soal pengalaman hidup, Jeka jauh lebih matang," ujar Marc Fiore.
3. Kontrak UFC
Kemenangan dari Kim Won Bin membawa Jeka Saragih sebagai petarung pertama Indonesia yang berlaga di UFC.
Hal itu diungkapkan oleh Fransino Tirta selaku CEO One Pride dan manajer Jeka Saragih.
"Belum tahu, Setelah jadi finalis akan dapat kontrak, kalau dia juara kontraknya lebih bagus, kalau dia juara dua kontraknya sedikit di bawah," kata Fransino Tirta, saat diwawancarai Kompas.com.
"Jadi begini, kalau finalis kan ada dua kalau juara satu dapat kontrak UFC dengan bayaran sekian-sekian, juara dua dapat kontrak sekian-sekian, ini dari Mick Maynard, matchmaker UFC," imbuhnya.
Hal berbeda diungkapkan oleh Kevin Chang yang menjabat sebagai UFC Senior Vice President and Head of Asia.
Kevin Chang menyebut Jeka Saragih masih harus merampungkan pertarungan final.
Dengan kata lain, Jeka Saragih harus memenangi duel final Road to UFC untuk bisa mendapatkan kontrak dari UFC.
"Jeka Saragih telah mencatatkan dua penampilan luar biasa di babak pembukaan dan semifinal turnamen Road to UFC," kata Kevin Chang.
"Dengan kemenangan malam ini, dia melaju ke babak final di kelas ringan, di mana dia akan bersaing untuk menjadi orang Indonesia pertama yang memenangkan kontrak UFC," imbuhnya.
Sumber: TribunSolo.com