UFC

Jeka Saragih Beri Bocoran Persiapan Menghadapi Lawan dari India yang Badannya Lebih Besar

Petarung mix martial art (MMA), Jeka Saragih sukses menembus final Road to UFC. Jeka Saragih akan menghadapi petarung India, Anshu Jubli

Penulis: Alfarizy Ajie Fadhilah | Editor: Ign Prayoga
TribunTangerang.com/Alfarizy Ajie Fadhilah
Petarung asal Indonesia, Jeka Saragih akan menghadapi petarung asal India Anshul Jubli pada partai penentu Road to UFC. 

TRIBUNTANGERANG.COM, BANDARA - Petarung mix martial art (MMA) asal Indonesia, Jeka Saragih sukses menembus final Road to UFC setelah mengalahkan Ki Won Bin (Korsel) di semifinal.

Selanjutnya, pada partai penentu Road to UFC, Jeka Saragih akan menghadapi petarung asal India, Anshul Jubli.

Jika membandingkan postur tubuh, Jeka Saragih lebih kecil dibandingkan petarung asal India tersebut. Anshul Jubli jelas lebih unggul dari segi jangkauan pukulan dan tendangan.

Kendati demikian, Jeka Saragih tak risau atas disparitas raga. Jeka bersikap santai menghadapi laga itu.

Jeka punya prinsip latihan keras untuk menaklukkan calon lawannya.

"Santai saja, latihan saja, di atas ring, habisin. Saya tetap optimis, kalau tidak optimis ngapain? Mending berhenti saja," kata Jeka di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (25/10/2022).

Pelatih sekaligus manajer Jeka Saragih, Fransino Tirta mengatakan, Jeka memiliki keunggulan tersendiri.

Keunggulan itu adalah semangat bertarung dan mental yang ditunjukkan oleh petarung asal Simalungun, Sumatera Utara. tersebut.

"Kami pasti menargetkan menjadi juara. Pelatih sudah melihat kekuatan lawan dan gerakannya seperti apa. Dia tersenyum sangat lebar," kata Fransino Tirta.

"Jeka tidak peduli siapa lawannya. Biarlah Jeka yang bertarung biarkan pelatih yang menyiapkan," lanjutnya.

Untuk lokasi dan waktu partai final antara Jeka Saragih dan Anshul Jubli belum bisa dipastikan karena memang pihak UFC belum merilis jadwal resminya.

Baca juga: Vicky Prasetyo Siap Tanding Tinju Lawan Lord Rangga Hingga Doddy Sudrajat Tanpa Pelindung Kepala

Jeka Saragih baru saja mengalahkan petarung asal Korea Selatan, Ki Won Bin dalam semifinal road to UFC.

Dalam duel itu, Jeka hanya butuh waktu 2 menit 41 detik untuk mengalahkan Won Bin. Pukulan keras yang dilayangkan Jeka ke bagian wajah lawan membuat Won Bin hilang keseimbangan dan ambruk di ring Oktagon.

Jeka Saragih mencatatkan kemenangan pada kelas ringan Road to UFC, Minggu (23/10/2022) malam WIB.

Prestasi Jeka Saragih kalahkan petarung Korsel menciptakan 3 fakta yang menarik diulas.

1. Tahu Kekuatan Musuh

Sebelum bertarung dengan lawannya asal Korea Selatan, Jeka Saragih mengaku telah mengantongi kekuatan Kim Won Bin.

Ia mempelajari gaya bertarung sang musuh melalui cuplikan-cuplikan Kim Won Bin saat bertanding.

Berkat hal tersebut, keunggulan Kim won Bin dalam teknik ground fighting berhasil diantisipasi.

"Tidak ada ketegangan. Saya telah siap menghadapinya. Saya telah mempersiapkan segalanya untuk menghadapi Ki Won Bin. Baik secara teknik, seperti ground fighting misalnya. Termasuk juga mental," kata Jeka Saragih dalam sesi wawancara khusus dengan Tribunnews.com di Yas Island, Abu Dhabi, Kamis (20/10/2022).

"Selama dua pekan terakhir, saya telah melihat video-video Ki Won Bin. Saya pelajari gaya permainannya dan kelemahannya," katanya.

2. Menang Mental

Selain jago dalam teknik bertarung, Jeka Saragih dinilai memiliki mental yang tangguh.

Marc Fiore adalah pelatih asal Amerika Selatan yang menggembleng Jeka Saragih.

Marc Fiore memuji mental Jeka Saragih yang telah terbentuk sejak dini.

Pernyataan Fiore berdasarkan pengamatannya selama melatih Jeka Saragih di Studio 540, San Diego.

Baca juga: Pemkot Tangsel Bakal Bikin Ring Tinju untuk Pelajar yang Kerap Tawuran 

Petarung asal Simalungun itu menimba ilmu selama satu bulan demi meraih hasil maksimal melawan Kim Won Bin.

Dengan pelatihan yang telah dijalaninya tersebut, ia berhasil mengatasi perlawanan Kim Won Bin hanya dengan waktu sekitar 2,5 menit.

"Di Amerika, kebanyakan anak-anak bermain baseball, football atau basket. Namun Jeka telah terbiasa fight sejak kecil," kata dia.

"Di atas kertas Ki Won Bin mungkin saja menang soal pengalaman bertarung di MMA. Namun soal pengalaman hidup, Jeka jauh lebih matang," ujar Marc Fiore.

3. Kontrak UFC

Kemenangan dari Kim Won Bin membawa Jeka Saragih sebagai petarung pertama Indonesia yang berlaga di UFC.

Hal itu diungkapkan oleh Fransino Tirta selaku CEO One Pride dan manajer Jeka Saragih.

"Belum tahu, Setelah jadi finalis akan dapat kontrak, kalau dia juara kontraknya lebih bagus, kalau dia juara dua kontraknya sedikit di bawah," kata Fransino Tirta, saat diwawancarai Kompas.com.

"Jadi begini, kalau finalis kan ada dua kalau juara satu dapat kontrak UFC dengan bayaran sekian-sekian, juara dua dapat kontrak sekian-sekian, ini dari Mick Maynard, matchmaker UFC," imbuhnya.

Hal berbeda diungkapkan oleh Kevin Chang yang menjabat sebagai UFC Senior Vice President and Head of Asia.

Kevin Chang menyebut Jeka Saragih masih harus merampungkan pertarungan final.

Dengan kata lain, Jeka Saragih harus memenangi duel final Road to UFC untuk bisa mendapatkan kontrak dari UFC.

"Jeka Saragih telah mencatatkan dua penampilan luar biasa di babak pembukaan dan semifinal turnamen Road to UFC," kata Kevin Chang.

"Dengan kemenangan malam ini, dia melaju ke babak final di kelas ringan, di mana dia akan bersaing untuk menjadi orang Indonesia pertama yang memenangkan kontrak UFC," imbuhnya. (Alfarizy Ajie Fadhilah/Gilbert Sem Sandro)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved