Sejarah Jakarta
Sejarah Jakarta: Asal Usul Dinamakan Lapangan Banteng, Pernah jadi Tempat Berkubang Banteng
Sejarah Jakarta: asal usul dinamakan Lapangan Banteng yang jadi tempat berkubang banteng pernah juga dikenal sebagai Lapangan Singa
Penulis: Desy Selviany | Editor: Lilis Setyaningsih
Monumen tersebut dibangun pakai uang urunan hingga kontroversi tangan menghormat dalam visuasliasi berbentuk sketsa itu mengilustrasikan seorang yang telah bebas dari penjajahan.
Maka patung itu diterjemahkan dengan adanya rantai borgol pada kaki.

Lalu kenapa pemerintah Indonesia menamakannya Lapangan Banteng?
Pada sejarah Lapangan Banteng, pada masa Belanda tahun 1648, Lapangan Banteng dikuasai Anthony Paviljoen.
Lahannya masih berupa rawa dan ladang.
Berikutnya, petani Tionghoa pada 1657 membuka hutan, menanam sayur, tebu, dan menggarap sawah.
Konon, di kawasan tersebut kerap banyak banteng berkubang lantaran wilayah itu merupakan rawa dan ladang.
Sebenarnya sebutan sebagai Lapangan Banteng telah dikenal lama sebelum Indonesia merdeka.
Dahulu, lapangan itu bukanlah lapangan yang tertata indah seperti sekarang ini.
Tempat itu dulunya adalah kubangan yang menjadi tempat tinggal banteng.
Karena itulah, lapangan itu dikenal sebagai lapangan banteng.
Seiring perjalanan waktu, daerah itu menjadi bagian dari pusat Kota Jakarta.
Tidak ada lagi banteng-banteng yang berkubang atau tinggal di situ.
Namun, sebutan Lapangan Banteng tetap digunakan sebagai nama tempat itu sampai sekarang.
Baca juga: Sejarah Jakarta, Masjid Islamic Center yang Kini Terbakar Dulunya Bekas Lokalisasi Kramat Tunggak
Sejak Indonesia merdeka, lapangan Banteng terus melakukan perbaikan.