Kuliner Jakarta
Kuliner Jakarta, Tongseng Pak Kadir Diberi Potongan Nanas, Beri Sensasi Segar dan Daging Tidak Alot
Warung Tongseng Pak Kadir di kawasan Cideng, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat cukup ramai terlebih saat jam makan siang.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA -- Potongan-potongan daging kambing setengah matang tertata di atas gerobak berwarna cokelat.
Asap dari arang batok kelapa di anglo (tungku memasak dari tanah liat) mengepul tipis di sela bara.
Irisan kol dan cacahan nanas berjejer di atas papan bambu yang melintang di antara dua pikulan. Peralatan memasak, seperti pisau dan talenan tergeletak di bawahnya.
Senin (31/10), suasana di Warung Tongseng Pak Kadir di kawasan Cideng, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat cukup ramai terlebih saat jam makan siang.
Sederet kursi dan meja tampak terisi penuh oleh para pelanggan yang ingin makan di tempat.
Bahkan, pembeli pun terlihat terus berdatangan silih berganti.
Saking ramainya, Tongseng Pak Kadir juga menyediakan tikar untuk pembeli duduk lesehan.
Suara deru knalpot sepeda motor dan mobil yang melintas di depan warung, seperti menambah gerah siang itu, berpadu dengan terik sinar matahari.
Baca juga: Kuliner Jakarta, Nikmati Bubur Jadul Khas Betawi Bang Lopi dengan Citarasa Unik
Seorang pria mengenakan topi, nampak sangat energik mengolah daging menjadi tongseng.
Wajahnya sangat sumingrah menyambut para pembeli yang datang.
Ditemui Wartakotalive.com, Kadir Abu Malik (53) pemilik Tongseng Pak Kadir mengatakan usahanya dirintis sejak tahun 1995.
Kala itu, berjualan dengan cara dipikul dan mangkal di lokasi yang tak jauh dari tempat warungnya kini.
Tepatnya, di depan Halte Taman Musi, Jalan Musi No.44, Cideng, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.
Namun lantaran tak diperbolehkan berjualan di depan halte, lokasi mangkal tongseng ini akhirnya berpindah beberapa meter ke belakang halte tersebut, dan bertahan sampai sekarang.
"Dulu, ini di depan (halte). Tapi karena tidak boleh di depan halte, akhirnya pindah ke dalam," ucap Kadir.

Hingga pada akhirnya, sekitar tahun 2010 Kadir mulai beralih dengan gerobak untuk berjualan di lokasi tersebut.
Awalannya pelanggan di usaha tersebut belum banyak seperti saat ini.
Ia dan sang istri yakni Sri hanya mampu menghabiskan sekitar 5 kilogram daging dalam sehari.
Tapi, kini Warung Tongseng Pak Kadir terus berkembang.
Menurutnya, usahanya kini mampu menghabiskan sekitar 16 Kilogram (kg) daging kambing atau 400 porsi dalam sehari.
Kadir melanjutkan, menu andalannya memiliki keunikan tersendiri jika dibanding dengan warung tongseng kebanyakan.
"Kami menggunakan campuran buah nanas, ya bisa dibilang anti kolesterol," imbuhnya.
Selain itu, tongseng Pak Kadir juga dimasak dengan menggunakan arang batok sehingga aromanya lebih wangi.
Tak hanya menyajikan tongseng daging kambing saja, adapun menu lainnya yakni tongseng ayam, sate kambing, sate ayam, gulai kambing, sampai nasi goreng ayam dan juga kambing.
Baca juga: Kuliner Jakarta, Es Krim Baltic Kudapan Legendaris di Jakarta Pusat Sejak Tahun 1939
Wartakotalive.com pun mencicipi seporsi tongseng daging kambing yang dibanderol Rp 23.000.
Pada saat diolah, pertama-tama barang putih dan bawang merah ditumis hingga harum di dalam wajan.
Setelah itu, ditambahkan dengan potongan daging hingga setengah matang.
"Yang istimewa, ada bumbu rahasianya. Rempah-rempah yang kami buat sendiri. Dimasukan bersama kuah gulai dan kecap," ucap Kadir.
Disusul dengan potongan nanas yang memberi sentuhan rasa asam segar di mulut, melengkapi rasa manis, dan juga gurih dalam kuah tongsengnya.
Selain memberi sensasi rasa segar, potongan nanas tersebut juga membuat tekstur daging menjadi lebih lembut dan tidak alot saat dimakan.
Sobat WK jika tertarik, Tongseng Anti Kolesterol Pak Kadir buka setiap hari mulai pukul 10.00 WIB hingga 16.00 WIB. (m27)