Literasi

Gol A Gong: Indonesia Dikaruniai Banyak Penulis Potensial, Ini Pesannya untuk Penulis Pemula

Menurut Duta Baca Indonesia, Gol A Gong, Indonesia sejatinya dikaruniai banyak penulis yang berpotensial.

Editor: Ign Agung Nugroho
Istimewa
Duta Baca Indonesia, Gol A Gong saat menggelar Safari Literasi Duta Baca Indonesia di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (8/11/2022).  

TRIBUNTANGERANG.COM - Indonesia sejatinya dikaruniai banyak penulis yang berpotensial.

Namun, minimnya dukungan anggaran keberpihakan kepada kegiatan kepenulisan mengakibatkan masyarakat masih dalam kondisi kekurangan bahan bacaan.

Pendapat itu disampaikan Duta Baca Indonesia, Gol A Gong dalam keterangan persnya saat menggelar Safari Literasi Duta Baca Indonesia di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (8/11/2022). 

 

 

Sastrawan dan juga pendiri Rumah Dunia di Serang, Banten ini mengatakan, jangan mengulang pernyataan kalau budaya baca kita rendah.

Sebab, dukungan anggaran juga belum memadai, sehingga kurang signifikan beranjak dari disparitas 1 buku ditunggui 90 penduduk.

Untuk menyiasatinya, kata Gol A Gong, pihaknya terus berkolaborasi dengan mitra Forum Lingkar Pena (FLP), Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM),  Gerakan Pemasyarakat Minat Baca (GPMB), dan Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI).

"Hal ini kami lakukan agar  kesenjangan rasio buku dengan penduduk berkurang, " penulis novel 'Balada Si Roy' itu. 

Dalam kegiatan Safari Literasi Duta Baca Indonesia tersebut, digelar acara talk show bertajuk 'Membaca itu sehat, Menulis itu hebat'.

Gol A Gong pun memberikan pesan bahwa menulis bukanlah pekerjaan melamun, pekerjaan menulis bisa karena terbiasa juga. 

Selain itu, agar tulisan berkualitas perlu dilakukan riset. 

"Bagi pemula mulailah dari tulisan yang sederhana, seperti kisah inspiratif dari orang sekitar," kata pria bernama asli Heri Hendrayana Harris itu. 

Dalam kegiatan itu, Gol A Gong berharap Safari literasi Duta Baca Indonesia di Palu, Sulawesi Selatan bisa membawa optimisme agar lahir penulis hebat dari Bumi Tadulako.

Kehadiran Gol A Gong di Sulteng disambut antusias oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.

Mereka, bahkan telah jauh-jauh hari mengadakan kegiatan Festival Literasi yang menghadirkan 28 ragam perlombaan minat baca dan literasi dengan 270 pemenang.

"Kalau tidak berinovasi, perpustakaan akan ditinggal," ungkap Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulteng I Nyoman Sriadijaya.

Tidak hanya pengembangan budaya baca yang menjadi perhatian penting Perpustakaan Nasional, program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial (TPBIS) turut menjadi prioritas.

"Selain upaya mencerdaskan bangsa sesuai amanah UU lewat perpustakaan, ikhtiar memajukan kesejahteraan umum bisa diwujudkan melalui program TPBIS tersebut," ujar Pustakawan Utama Perpusnas Dedi Junaedi. (*) 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved