Pertempuran Surabaya Cikal Bakal Hari Pahlawan 10 November, 6 Pahlawan yang Berjuang Usir Inggris
Latar belakangan Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November berasal dari pertempuran Surabaya. Kedatangan Inggris untuk menjajah Indonesia
Sutomo menyelesaikan pendidikan HBS melalui korespondensi, namun tidak pernah resmi lulus.
Sutomo pernah menjadi pegawai pemerintahan dan swasta.
Ia juga pernah menjadi seorang jurnalis.
Kemudian ia bergabung dengan sejumlah kelompok politik dan sosial.
Sutomo terpilih pada tahun 1944 menjadi anggota Gerakan Rakyat Baru.
Pada bulan Oktober dan November 1945, Sutomo berusaha membangkitkan semangat rakyat saat Surabaya diserang oleh tentara NICA.
Sutomo menyerukan pembukaannya di dalam siaran-siaran radio yang penuh dengan emosi, dikutip dari perpusnas.
Baca juga: Hari Pahlawan, Benyamin Davnie: Musuh Saat Ini Hawa Nafsu Diri Sendiri untuk Melanggar Norma-norma
4. Mohammad Mangoendiprojo
Mayjen TKR HR Mohammad Mangoendiprojo adalah satu dari keempat pahlawan nasional yang diberikan gelarnya oleh Presiden Joko Widodo pada 7 November 2014 bersama dengan Djamin Ginting, Sukarni Kartodiwirjo, dan Abdul Wahab Hasbullah.
Mayor Jenderal HR Muhammad Mangundiprojo merupakan Pimpinan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Ia seorang pamong praja yang pernah memasuki dunia militer.
Mohammad Mangundiprojo punya andil yang besar dalam mengambil alih aset pribadi orang-orang Belanda yang tersimpan di Bank Escompto senilai 100 juta gulden untuk perjuangan.
Ia juga berperan sebagai wakil Indonesia dalam kontak biro dengan pasukan Inggris di Surabaya.
Untuk mencegah pasukan Inggris yang menduduki gedung Bank Internatio menembaki massa yang mengadakan pengepungan, Mohammad memasuki gedung bernegosiasi dengan komandan pasukan Inggris yang disandera, dikutip dari dpad.jogjaprov.go.id.
5. Moestopo
Mayor Jenderal TNI (Purn.) Prof. DR. Moestopo adalah tokoh nasional yang berjasa dalam pertempuran Surabaya.
Pahlawan kelahiran 13 Juli 1913 ini berhasil membuktikan pengabdiannya di tiga bidang sekaligus, yaitu militer, kedokteran, dan pendidikan.