Mayat di Citra Garden
Bersebelahan Rumah 20 Tahun di Citra Garden, Roy tak Pernah Berinteraksi dengan Korban
Sama-Sama tinggal lebih dari 20 Tahun, tetangga ceritakan empat mayat yang ditemukan di Citra Garden enggak pernah berinteraksi
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA – Roy (33) merupakan tetangga yang rumahnya bersebelahan langsung dengan empat jenazah yang ditemukan membusuk, di Perumahan Citra Garden Extension Blok AC5 Nomor 7, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022).
Roy mengaku, selama tinggal lebih dari 20 tahun, keluarga tersebut tidak pernah bersosialisasi dengan warga, sekalipun saat kegiatan sosial seperti kerja bakti maupun pemilihan ketua RT.
"Saya tahunya ada dua orang saja dalam rumah selama ini, ternyata ada empat. Saking tertutupnya," ujar Roy saat ditemui di rumahnya, Jumat (11/11/2022).
Roy mengatakan, interaksi yang terjalin hanya dirinya dengan ketua RT, itupun hanya sesekali, saat ada kegiatan penyemprotan demam berdarah, selebihnya selalu berada di dalam rumah.
Bahkan, meskipun berebelahan, Roy tak pernah sekalipun mendengar ada suara di balik tembok rumah keempat orang tersebut.
"Adem ayem aja selama ini, mangkanya enggak berpikiran apa-apa," kata Roy.
Roy juga menyampaikan jika keempatnya tak pernah keluar rumah, bahkan pagarnya jarang terlihat kebuka.
"Iya, enggak pernah keluar. Sedangkan kalau tetangga lain kan keliatan, misal pagarnya terbuka sedikit, ini enggak sama sekali," ucapnya.
"Jadi orangnya sangat tertutup," lanjutnya.
Baca juga: Adik Salah Satu Korban di Citra Garden, Ris Astuti Akui Korban Menjauhkan Diri dari Keluarga Inti
Namun, pria yang sehari-hari berjualan makanan online itu, menjelaskan jika karyawannya pernah melihat seorang pria keluar dari rumah tersebut, dan membuka pagar sedikit.
Pria tersebut mengenakan masker, dan hanya mengambil makanan yang ia pesan secara online, setelahnya pagar ditutup kembali.
Setelah itu, ia tak pernah lagi melihat ada orang yang keluar dari rumah tersebut.
"Kejadiannya tiga bulan yang lalu, karyawan saya mendapati laki-laki pakai masker buka pagar itu sedikit, ngambil pesanan online, habis itu ditutup lagi," ucapnya.
Baca juga: Tertutupnya Satu Keluarga yang Meninggal di Citra Garden, Pesan Ojek Online lebih Pilih Jalan Tikus
Sementara itu, Roy menjelaskan jika dirinya mulai mencium aroma menyengat sejak Jumat, 4 November 2022 lalu.
Namun, ia tak lantas barpikir jika ada mayat yang membusuk di samping rumahnya. Sebab, Roy beranggapan hanyalah bangkai tikus.
"Saya bilang ke karyawan saya, ada tikus mati, karena baunya hanya sekilas-sekilas, tapi dua tiga hari kemudian, tambah pekat baunya," ujar Roy.
Ia juga berkonsultasi dengan RT setempat untuk memecahkan perkara tersebut.
Roy beranggapan, jika memang bangkai tikus, maka akan hilang ketika hujan terus turun.
Namun, yang dirasakannya justru sebaliknya, bertambah pekat baunya.
"Sampai akhirnya ada ibu-ibu yang sedang jalan santai protes kalau baunya udah enggak wajar, jadi inisiatif warga dan RT mendobrak rumah tersebut," jelas Roy.
Baca juga: Polisi Mencari pihak Keluarga 4 Mayat yang Tewas di Citra Garden, tak ada yang Melaporkan Kehilangan
Saat didobrak, kata Roy, para warga mendapati bau yang bertambah pekat, dan bukan bau binatang.
"Dari jendela kelihatan ada satu mayat, dan ketika RT buat laporan ke Polsek Kalideres untuk pendobrakan rumah, terkuak jika ada empat mayat di dalamnya," ujar Roy.
Menurut Roy, keempat mayat tersebut memiliki kondisi yang berbeda-beda, tiga mayat dalam kondisi kering, sementara satunya masih utuh.
"Matanya masih bagus, sumber baunya dari sana," jelas Roy.
Roy mengaku, beberapa warga mengira jika keluarga tersebut sudah pindah rumah.
Selain karena tak ada suara serta interaksi, petugas Pembangkit Listrik Negara (PLN) pernah datang untuk memutus instalasi listrik di rumahnya, karena sudah lama menunggak.
Baca juga: Tak Disangka! 4 Mayat di Citra Garden Meninggal Akibat Tak Makan dan Minum, Tak ada Kekerasan
"Tanggal 31 Agustus 2022, ketua RT masih kontakan sama keempatnya, karena listrik mau dimatikan PLN. Tapi RT bilang jangan dulu, karena itu warganya," jelas Roy.
"Akhirnya PLN chat ke RT lagi, gimana? Ya sudah putus saja. Nah pemikiran kami kalau diputus, itu kan sudah enggak ada orang dong," lanjutnya.
Roy mengatakan, keempatnya terakhir bisa dihubungi pada 5 September 2022, setelahnya sudah tidak ada balasan dan tak nampak lagi batang hidungnya. (M40)