Piala Dunia 2022

Resto Mama Rozie di Qatar Beri Diskon Khusus Warga Indonesia dan Malaysia yang Makan di Tempat

Piala Dunia 2022 : spesial Piala Dunia 2022, Resto Mama Rozie hadirkan diskon khusus warga Indonesia dan Malaysia yang makan di tempat

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Lilis Setyaningsih
dailymail.co.uk
Ilustrasi -- Piala Dunia 2022 Qatar menelan biaya konstruksi stadion hingga Rp 62,513 triliun dan menjadikannya piala dunia termahal sepanjang sejarah 

Tapi, apabila dari India juga dirasanya sangat sulit, dan berat dalam ongkos pengiriman, Rosalina langsung memutuskan terpaksa untuk menggunakan cabai dari Qatar

"Tapi secara tidak langsung ya kita untuk memperjuangkan rasa sesuai itu terpaksa harus membeli harga cabai yang mahal itu, kalau tidak kita usahakan akan berbeda rasanya," tegas Rosalina.

Baca juga: Rafathar Nonton Langsung Piala Dunia 2022, Ingin Foto Bareng Idolanya, Tewujud Nggak Ya?

Kini, usaha tersebut diketahui tengah dijalani oleh tiga orang anaknya itu, yakni Feb, Zaki, dan Bilal.

Ketiganya dijelaskan Rosalina sudah memiliki tugasnya masing-masing dalam menjalankan bisnis Resto ini.

"Feb itu tugasnya manajer, Zaki itu operasional dapur, dan Bilal itu bertugas untuk pemberkasan," tambahnya.

Lebih lanjut, Rosalina juga menjelaskan kisah dirinya untuk memulai terjun ke dunia masak tersebut  karena suami tidak pernah ingin menyantap makanan dari buatan luar keluarga, dan hanya ingin menikmati makanan racikan buatan ibu kandungnya.

Berniat untuk menjadi istri yang berbakti, wanita empat anak itu kemudian memulai berinisiatif untuk belajar memasak, dan mengetahui resep makanan dari ibu mertua.

"Dari hal itu saya mulai belajar resep masakan Indonesia dan juga negara saya Malaysia dengan tujuan suami saya mau makan," tutur Rosalina.

Sampai pada akhirnya, ia memulai meracik makanan pertama kali berhasil untuk bahan makanan bakso yaitu mie kuning, dan adonan daging bakso.

Kemudian pada tahun 1996, tepat pada dirinya pindah ke Qatar, sebelumnya ia sempat membuka restoran di Aceh.

Namun terpaksa harus tutup karena tidak ada orang yang bisa mengurusnya kala itu.

Seiring berjalannya waktu di Qatar, wanita yang kala itu ditemui tengah memakai kerudung berwarna putih itu menyampaikan, alasan ia menekuni masak, karena perlahan mulai suka dengan aktivitas tersebut.

Ditambah, kala itu ia merindukan masakan dan kue khas Indonesia.

"Jadi karena saya rindu sekali dengan makanan Indonesia, saya lalu masak dan bikin kue ketika saya tinggal di Al Muntazah," lugasnya.

Baca juga: Saprudin Bastomi, Petani Indonesia yang Dipercaya Urus Sarana dan Prasarana Stadion Piala Dunia

Seusai dari Al Muntazah dirinya kemudian berpindah tempat tinggal ke Al Khor, dan menemui komunitas kecil masyarakat Indonesia.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved