Gempa Cianjur

Dinar Candy ungkap Kondisi Adiknya yang Jadi Korban Gempa Cianjur

Dinar Candy membagikan kabar terkait sang adik, Cecep Mohammad Sunan Giri yang akrab disapa Teteng Giri, yang tinggal di Cianju.

Penulis: Murtopo | Editor: Ign Prayoga
Istimewa
Dinar Candy mengabarkan adiknya belum bisa dihubungi sejak terjadinya gempa Cianjur, Jabar, Senin (21/11/2022) siang. 

Kabarnya kini, adik Dinar sedang menuju ke Jakarta bersama orangtuanya.

"Ibu bapak dan Teteng on the way ke Jakarta dan ketemu dengan Dinar," ujar Ridho Ilahi.

Kabar melegakan yang disampaikan Ridho Ilahi itu segera ditanggapi adik Dinar Candy, Kirei Candy.

Melalui laman Instagram-nya, Kirei yang sedang menuju ke Cianjur menyebut bahwa keluarganya dalam waktu dekat akan mengurai kabar terkini soal Teteng Giri.

Adapun informasi dari orang-orang di luar keluarga Dinar Candy, Kirei menyebut hal tersebut tak bisa dipertanggungjawabkan.

"Maaf sebelumnya kita di sini sebagai keluarga yang terkena musibah belom bisa konfirmasi jelas jika pun ada yang naik di media bukan pihak dari keluarga jangan ikut campur tentang keluarga saya. Harap bersabar kita pasti konfirmasi dari pihak keluarga dan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi," ujar Kirei Candy.

Diwartakan sebelumnya, gempa berkekuatan 5,6 magnitudo mengguncang wilayah Cianjur pada Senin (21/11/2022)

Sebanyak 162 orang meninggal dunia akibat gempa tersebut. Dari jumlah tersebut, mayoritas merupakan anak-anak.

Berdasarkan data yang disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, disebutkan pula ada 326 warga luka-luka dan 13.784 orang mengungsi. Lokasi pengungsian tersebar 14 titik.

"Tercatat di call center BPBD ada 162 yang meninggal dunia. Mayoritas yang meninggal dunia adalah anak-anak, kita sangat prihatin," ucap Emil, sapaan akrabnya, di Pendopo Bupati Cianjur, Senin malam pukul 21.30 WIB.

Baca juga: Gempa Bumi Guncang Cianjur, 14 Rumah di Puncak Bogor Rusak Hingga Dinding Ambruk

Kang Emil, panggilan karib Ridwan Kamil menyebut, banyak korban anak karena saat kejadian banyak siswa sekolah yang sedang belajar di madrasah atau pesantren.

Hingga saat ini, Kang Emil belum mendapat data pasti berapa jumlah anak yang menjadi korban gempa bermagnitudo 5,6 itu.

"Nah, per malam ini kita masih mengklasifikasi persentasenya, tapi laporan di lapangan selalu menyebutkan secara kualitatif mayoritas anak-anak," tuturnya.

Sementara rumah rusak dengan skala 60-100 persen berjumlah 2.345 unit. Selain itu ada 2-3 lokasi jalan yang terisolasi.(*)

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved