Gibran Rakabuming Datangi Acara Munas HIPMI: Kita Enggak Ingin Ada Kejadian Jelek di Solo
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mendatangi munas HIPMI meminta acara munas diselesaikan hari ini dan tidak ada kericuhan lagi
TRIBUNTANGERANG.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mendatangi tempat Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) XVII di Hotel Alila, Solo, Senin (21/11/2022).
Kedatangan Gibran ke lokasi Munas HIPMI itu setelah mendengar video adu jotoh sesama peserta munas.
Karena itu, ia meminta sidang pleno pemilihan Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI yang baru, cepat selesai.
Baca juga: Setelah Video Baku Pukul Peserta Munas HIPMI Viral, Gibran Datangi Lokasi: Hari Ini Selesai
Pasalnya, aksi baku hantam yang terjadi menyebabkan jadwal persidangan mundur.
"Hari ini selesai. Nanti persiapannya lebih baik. Hari ini aman. Pleno diselesaikan siang nanti, kalau molor sore nanti," kata Gibran dikutip dari TribunSolo.com.
Ketika ditanya terkait kericuhan yang sempat terjadi, Gibran mengatakan hal tersebut merupakan kejadian kecil.
"Kejadian kecil aja," sambung GIbran.
Gibran berharap sidang dapat selesai dengan damai.
"Kita enggak ingin ada kejadian yang jelek di Solo. Kita ingin semuanya damai," jelas Gibran.
Adu Jotos Karena Salah Paham
Dari video yang diterima Tribunnews, terlihat dua orang yang mengenakan batik terlibat adu jotos.
Orang-orang di sekitarnya pun tampak berusaha melerai, namun yang terjadi justru orang lain ikut dalam kericuhan itu.
Keributan ini terjadi saat munas diskors karena kondisi sedang tidak kondusif akibat banyaknya interupsi.
Ketua Organizing Committe (OC) Munas Hipmi XVII Muhammad Ali Affandi mengatakan kericuhan ini terjadi di luar sidang pleno Munas.
Dugaan sementara adu jotos ini terjadi akibat adanya kesalahpahaman antarpeserta Munas.
Kendati demikian, soal penyebab pasti, Ali mengaku masih melakukan penelusuran.
Baca juga: Munas HIPMI di Solo, Pagi Dibuka Presiden Jokowi Malamnya Pengusaha Ricuh, Baku Pukul
Beda Pendapat
Kericuhan yang berujung pada adu jotos ini, diduga bermula karena adanya perbedaan pendapat saat persidangan.
Adapun beda pendapat itu perihal kelanjutan sidang apakah telah memenuhi kuorum atau belum.
Pada saat itu, pimpinan sidang menanyakan kesiapan sidang, namun tiba-tiba banyak peserta yang menyampaikan interupsi.
Ada yang setuju sidang segera dilanjutkan, namun ada pula peserta yang meminta agar sidang ditiadakan.
Alasannya karena Sidang Pleno Munas tidak sah apabila hanya dihadiri 50 persen plus 1 peserta.
"Mengacu pasal 10 Sidang Pleno Munas adalah sah bila dihadiri oleh lebih dari 50 persen plus 1 dari jumlah BPD yang berhak hadir," katanya.
"Mohon peninjau mempercayakan kepada teman-teman utusan. Apakah bisa dimulai?" kata pimpinan sidang,
Saat pimpinan menanyakan soal itu, gelombang penolakan dari para peserta terjadi hingga akhirnya, kericuhan pun terjadi.
Akibat dari kericuhan itu seorang peserta mengalami luka lebam hingga harus mendapatkan perawatan di RSUD Moewardo, Solo.
Adapun peserta munas tersebut berinisial MA (40) yang berasal dari Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Baca Berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fakta-fakta Kericuhan Munas HIPMI di Solo: Peserta Terluka gegara Adu Jotos, Jadwal Sidang Mundur