Gempa Cianjur

Wanita Hamil yang Terjebak Reruntuhan Belum Berhasil Diangkat, Evakuasi Dihentikan Jelang Maghrib

Seorang wanita hamil yang terjebak reruntuhan bangunan di Cianjur, hingga Selasa (22/11/2022) petang belum berhasil dievakuasi

Editor: Ign Prayoga
Tribun Jabar/ Fauzi Noviandi
Jenazah 7 santri dan pimpinan pondok pesantren ditemukan di bawah reruntuhan bangunan pondok pesantren di Desa Cibulakang, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). | (Tribun Jabar/ Fauzi Noviandi) 

TRIBUNTANGERANG.COM, CIANJUR - Suara perempuan minta tolong terdengar dari reruntuhan sebuah rumah di Kampung Seulaeurih, Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022) pagi.

Suara lirih tersebut didengar oleh tiga warga yang kemudian memberi tahu warga lainnya dan regu penolong.

Warga yakin ada korban terjebak reruntuhan bangunan. Rumah tersebut merupakan salah satu rumah di Kampung Seulaeurih yang ambruk ketiga gempa dangkal mengguncang Cianjur, Senin (21/11/2022) siang.

Warga berpacu dengan waktu mengingat korban sudah sekitar 20 jam terjebak di reruntuhan bangunan.

Namun hingga Selasa petang, korban belum berhasil diangkat.

Korban yang terjebak reruntuhan bangunan tersebut diperkirakan adalah Indri Rahmawati (23), wanita yang tengah hamil lima bulan.

Ipah, ibunda Indri menyatakan, sejak kejadian gempa pada Senin siang, Indri belum ditemukan.

Gempa membuat warga berhamburan ke tanah-tanah lapang untuk menyelamatkan diri. Setelah gempa mereda, mereka bertahan di tempat penampungan.

Ipah mengaku terpisah dari Indri. Pada Selasa pagi, warga mendengar rintihan minta tolong dari reruntuhan sebuah rumah dan mereka menduga orang yang minta tolong adalah Indri.

Ipah menjelaskan, pada Senin siang, Indri pamit pergi ke warung untuk membeli jajanan kuaci.

Indri lantas pergi ke rumah kerabatnya, tak jauh dari warung.

Tak lama kemudian, Indri pamit pulang.

"Di rumah kerabatnya itu dia sudah pamit pulang, saat jalan pulang terjadi gempa dan semua rumah ambruk ke jalan," ujar Ipah yang ditemui di tenda pengungsian, Selasa sore.

Ipah menduga saat terjadi gempa Indri merapat ke sebuah rumah dan ternyata rumah tersebut ambruk.

"Ada yang melihat anak saya berteduh karena saat gempa terjadi gerimis juga," katanya.

Ipah mengatakan, suami Indri sudah datang dari Jakarta dan kini mencari Indri di lokasi reruntuhan dan ke rumah-rumah sakit.

Ipah berharap anaknya segera ditemukan karena keluarga harap-harap cemas.

"Saya belum tidur sejak kemarin, apalagi di tenda pengungsian seperti ini banyak warga lain juga yang ikut bergadang menjaga anak-anak mereka," kata Ipah.

Tak jauh dari tempat Ipah berdiri, debu dari material bangunan yang coba digali dengan peralatan manual terlihat.

Beberapa orang warga dan relawan yang yakin akan keberadaan Indri terus mencari memindahkan bebatuan dan menggali.

Pencarian dihentikan menjelang magrib.

Sumber: TribunJabar.id

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved