Prajurit TNI AU yang Tewas Dianiaya Senior Diautopsi di Tangerang

Prajurit TNI Angkatan Udara, Prada Muhammad Indra Wijaya yang tewas akibat dianiaya empat seniornya dimakamkan di Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang

Penulis: Ign Prayoga | Editor: Ign Prayoga
Kompas.com/Ellyvon Pranita
Prajurit TNI AU Prada Muhammad Indra Wijaya meninggal dunia di Biak, Papua. Pihak keluarga menilai Indra meninggal secara tidak wajar, Rabu (23/11/2022). Jenazah Indra telah dimakamkan di Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Prajurit TNI Angkatan Udara, Prada Muhammad Indra Wijaya tewas akibat dianiaya empat seniornya.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma Indan Gilang mengatakan, Polisi Militer TNI telah menetapkan empat tersangka pada kasus dugaan penganiayaan yang menyebabkan Prajurit Dua (Prada) Muhammad Indra Wijaya meninggal dunia.

Keempat tersangka tersebut berinisial Prada SL, Prada MS, Pratu DD, dan Pratu BG.

Indan mengungkapkan mereka adalah prajurit yang bertugas di Markas Komando Operasi Udara III di Biak, Papua.

Kini, keempat tersangka tersebut dijerat sanksi pidana salah satunya adalah disangkakan dengan pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Selain itu, ancaman sanksi administrasi berupa pemecatan juga dijatuhkan kepada keempat tersangka.

Indan menjelaskan para tersangka telah menjalani penahanan sementara hingga 20 hari untuk penyidikan.

Sebelumnya, Indra dinyatakan tewas pada Sabtu (19/11/2022) setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Manuhua, Biak, Papua.

Awalnya Indra dilaporkan sempat pingsan di mess tamtama Tiger Makoopsud III Biak.

Kepada pihak keluarga, atasan Indra menyatakan bahwa almarhum meninggal dunia karena dehidrasi setelah main futsal.

Namun pihak keluarga menemukan kejanggalan.

Diwartakan Tribun Timur, kakak Indra, Rika Wijaya menceritakan bahwa kejanggalan terkait tewasnya sang adik sudah terlihat saat jenazah tiba di rumah duka di Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.

Kejanggalan tersebut yaitu saat keluarga ingin membuka tutup peti jenazah yang digembok tetapi kunci tidak ada.

Kecurigaan pun semakin dirasakan saat keluarga juga sempat menerima surat kaleng dari seseorang yang mengaku mengenal Indra.

Isi surat kaleng itu meminta agar visum pada jenazah Indra dilakukan secara mandiri, bukan di rumah sakit Angkatan Udara.

Lalu tibalah saat keluarga membuka peti secara paksa dan menemukan kondisi jenazah Indra penuh luka lebam di wajah dan beberapa bagian tubuh lainnya.

Selain itu, ditemukan luka sayatan di bagian dada hingga perut di tubuh Indra.

Jenazah Indra yang sudah dikafani pun dibuka oleh keluarga lantaran melihat adanya darah yang keluar dari bagian wajah.

"Akhirnya kami minta untuk dibuka seluruh bagiannya kemudian dibuka lagi bagian kain kafannya hingga seluruh badan, dan terlihat ada luka lebam di bagian dada sampai dengan di bagian perut," kata Rika.

Autopsi Sudah Dilakukan, Keluarga Tinggal Tunggu Hasil

Jenazah Indra pun telah diautopsi di RSUD Kabupaten Tangerang seusai memperoleh persetujuan dari TNI AU.

Sementara autopsi dilakukan di RSUD Kabupaten Tangerang berdasarkan rekomendasi pendampingan dari Polsek Kelapa Dua, Tangerang pada Minggu (20/11/2022).

"Maka dari Polsek langsung dibawa menuju RSUD Kabupaten Tangerang dilakukan autopsi pada Minggu 20 November 2022," ujar Rika.

Usai autopsi, jenazah Indra langsung dimakamkan ke TPU Bojong Nangka dengan upacara militer.

Kini, pihak keluarga masih menunggu hasil autopsi dari jenazah Indra dan belum diketahui kapan pastinya akan diberitahu.

Sumber: Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved