Gempa Cianjur

Cerita Mengerikan di Warung Sate Shinta, Pengunjung Berlari Keluar Lalu Tertimbun Longsor

Petugas keamanan warung Sate Shinta menceritakan saat terjadinya gempa bumi di restoran. Semua pengunjung keluar tapi setiba di luar disapu longsor

Editor: Jefri Susetio
istimewa
Seorang petugas keamanan warung sate Shinta, Hasanudin menceritakan detik-detik terjadi gempa hingga longsor. Orang-orang berlarian keluar gedung lalu disapu longsor 

TRIBUNTANGERANG.COM - Seorang petugas keamanan warung sate Shinta, Hasanudin menceritakan detik-detik terjadi gempa hingga longsor.

Selain itu, Hasanudin hanya bisa mengenang Warung Sate Shinta berlokasi di Jalan Raya Cipanas-Puncak, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Sudah puluhan tahun, ia bekerja di warung tersebut.

Baca juga: BMKG Ungkap Cianjur Diguncang Gempa Susulan Hingga 317 dalam Sepekan, Berkaitan Jenis Batuan

"Gak ngapain-ngapain A. Ngelamun aja di sini lihat orang pada kerja. Saya sekuriti di sini," ujarnya kepada Tribun.

Ia menceritakan, tatkala gempa bumi menguncang kawasan Cianjur, para pengunjung dan karyawan berlarian keluar restoran.

Akan tetapi, setiba di luar tanah longsor sehingga banyak di antara mereka tertimbun.

"Langsung panik, pada teriak-teriak histeris keluar semua. Kan genting juga sudah pada jatuh, jendela juga pecah," katanya.

Ketika tanah longsor, kata dia, berada di samping kiri sehingga nyaris terkena.

"Itu untungnya longsornya ke arah kiri (di sebelah kiri Warung Sate Shinta). Kalau enggak mah saya ikut ketimbun," ujarnya.

Tidak hanya itu, tatkala longsor ia bersama para pegawai binggung dan panik. Tidak tahu harus berbuat apa.

"Gak tahu mau ngapain, cuma bengong saja ngelihat longsor itu. Jalan kan ketutup yang di kiri, yang kanan juga longsor," katanya.

Dari longsoran yang berada di sampingnya itu, ia barau mengetahui ternyata banyak orang yang tertimbun di dalamnya.

Bahkan di antara korban yang tertimbun longsoran itu, ada beberapa yang diketahuinya, salah satunya pekerja bangunan.

Jasad pekerja bangunan hingga saat ini belum ditemukan. Karena itu, ia merasa trauma bila adanya gempa bumi.

"Ada juga yang lagi kerja (pekerja bangunan) dua orang, itu lagi bikin lesehan gitu. Sampai sekarang belum ditemuin," ujarnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved