Keluarga diracun
3 kejanggalan yang jadi Awal Penyidik Mencurigai Dhio atas Tewasnya Ayah, Ibu, dan Kakaknya
3 kejanggalan yang menjadi awal mula penyidik mencurigai Dhio dalam peristiwa tewasnya ayah, ibu, dan kakaknya, salah satunya menolak autopsi
Penulis: Desy Selviany | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, MAGELANG -- Pembunuh satu keluarga di Magelang, Dhio Daffa S (22) sempat menolak autopsi ayah, ibu, dan kakaknya yang meninggal karena keracunan.
Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun juga mengungkapkan bahwa Dhio sempat membersihkan muntah keluarganya di kediamannya di Jalan Sudiro 2, Gang Durian, RT10/RW1, Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
Kata Sajarod, sejumlah kejanggalan itulah yang menjadi awal mula penyidik mencurigai Dhio dalam peristiwa tewasnya ayah, ibu, dan kakaknya itu.
Berikut 3 kejanggalannya:
1. Tidak ada sisa muntahan
"Kita lihat dari TKP yang ada, karena ini korban meninggal karena keracunan biasanya ada sisa daripada muntahan. Pada saat kita ke TKP, clear, tidak ada (muntahan)," ujarnya dalam konferensi pers di Polresta Magelang, Selasa (29/11/2022) yang ditayangkan Facecook TribunJogja.
Namun, terkait apakah sisa muntahan tersebut telah dibersihkan oleh Dhio, Sajarod tidak menjelaskan lebih lanjut.
2. Tak ingin diautopsi
Lalu, kejanggalan kedua adalah, tersangka tidak menginginkan autopsi terhadap seluruh korban tewas yakni ayah, Abas Ashar; ibu, Heri Riyani; dan kakak pelaku, Dea Khairunisa.
Padahal, kata Sajarod, pihak saudara dari keluarga korban lainnya mengizinkan dilakukan autopsi.
"Kemarin dari pihak saudara daripada korban minta untuk diautopsi. Namun anak kedua ini (Dhio) tidak ingin diautopsi, itu kejanggalannya," katanya.
Baca juga: Gagal dengan Arsenik, Anak Bungsu di Magelang Bunuh Ibu, Ayah, Kakak Pakai Sianida
Baca juga: Sekeluarga Terdiri Ayah, Ibu dan Anak Tewas di Rumah, Jasad di Kamar Mandi, Diduga Diracun Orang
Namun, penyidik tetap memutuskan agar dilakukan autopsi terhadap korban karena ingin mengetahui penyebab tewasnya Abas, Riyani, dan Dea tersebut.
Dari hasil autopsi ditemukan bahwa ketiga korban yang juga keluarga kandung pelaku tewas karena racun jenis sianida.
3. Transaksi pembelian sianida dan arsenik oleh Dhio
Polisi juga menemukan bukti adanya transaksi pembelian dua jenis racun yakni sianida dan arsenik yang dilakukan Dhio melalui online.
Saat diperiksa oleh polisi, Dhio mengakui telah meracuni ayah, ibu, dan kakaknya sendiri hingga tewas.
Motif pembunuhan itu lantaran Dhio mengaku sakit hati karena diminta menjadi tulang punggung keluarga usai ayahnya jatuh sakit.
sumber: https://www.facebook.com/100080496997825/videos/3368718950122764 (menit ke 8.45)