Gempa Cianjur

Selamat dari Gempa Cianjur, Iis Tewas Kedinginan di Tenda Pengungsi karena Kedinginan

Selamat dari Gempa Cianjur, Iis Tewas kedinginan di tenda pengungsi karena Kedinginan, sejak hari pertama mengungsi kondisinya sudah drop

Penulis: Desy Selviany | Editor: Lilis Setyaningsih
istimewa
Tujuh orang santri dan pimpinan pondok pesantren ditemukan meninggal dunia di bawah reruntuhan bangunan. Tatkala Gempa Cianjur mereka sedang mengaji di ruang kelas 

TRIBUNTANGERANG.COM, CIANJUR -- Tidur dalam keadaan kedinginan, seorang pengungsi tenda korban gempa Cianjur, Iis Salsiah (62), warga Kampung Cijati RT 02/07, Desa Sukasari, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, meninggal dunia di tenda pengungsian.

Dikutip dari TribunJabar, menurut keterangan keluarga, Iis langsung drop setelah terjadi gempa pertama karena syok melihat rumahnya ambruk.

Ia langsung ikut mengungsi di tenda yang didirikan di lahan sawah belakang permukiman warga.

Sebelum terjadi gempa memang Iis sudah menderita sakit diabetes.

Kemudian, Iis pun ikut mengungsi di tenda yang terbuat dari terpal seadanya.

Naas, saat tidur berhari-hari di dalam tenda, kondisi kesehatan Iis Langsung ngedrop.

Kepada keluarga, Iis sempat mengeluh kedinginan tidur di tenda karena bantuan selimut saat itu masih minim.

Cuaca di daerah Kampung Cijati, Cianjur selalu berubah siang panas, sore hujan, dan malam terkadang sangat dingin.

Baca juga: BMKG Ungkap Cianjur Diguncang Gempa Susulan Hingga 317 dalam Sepekan, Berkaitan Jenis Batuan

Hari ketiga di pengungsian, Rabu (23/11/2022), kondisi Iis terus memburuk.

Ia sempat dibawa ke rumah sakit dan layanan kesehatan.

Namun karena penuh dengan korban luka berat, akhirnya Iis pun dibawa kembali ke tenda pengungsian dan meninggal dunia.

"Kondisinya ngedrop setelah hari pertama gempa, ia ketakutan karena rumahnya ambruk, hari kedua dan ketiga terus ngedrop, hingga tak tertolong dan meninggal dunia," ujar adik almarhumah, Ika Sartika (38).

Ika membenarkan jika kakaknya tersebut sering kedinginan karena tidur di sawah, apalagi setelah diguyur hujan yang membuat lahan sawah menjadi basah.

"Sebelumnya memang punya darah tinggi dan gula juga," katanya yang menyebut bahwa hari ini keluarga akan menggelar tahlilan tujuh hari.

Ibu RT 02, Yanti, mengatakan ada sembilan tenda darurat yang didirikan di pesawahan belakang permukiman warga di wilayahnya.

Baca juga: Gempa Cianjur, 21 Rumah di Kampung Kuta Mangunkerta Hancur yang masih Berdiri pun tak Layak Huni

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved