Wirausaha
AKBP Untung Sangaji Olah Bandeng Presto Cita Rasa Lokal di Merauke Raup Miliaran Rupiah
Untung Sangaji tak pantang menyerah, dia berusaha mengembangbiakkan nener menjadi ikan bandeng 'raksasa' bernilai jual tinggi di Merauke.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Intan UngalingDian
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Tugas polisi memberi perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
Namun, bagi AKBP Ir Ahmad Untung Surianata alias Untung Sangaji, tugas itu belum cukup.
Untung Sangaji ingin memberdayakan masyarakat secara ekonomi.
Dia meningkatkan perekonomian masyarakat di Kelapa Lima, Merauke, Papua Selatan, lewat budidaya bandeng.
Aksi Untuk Sangaji budidaya bandeng ini viral di media sosial.
Melalui akun media sosial Twitter, Untung Sangaji membagikan kisah perjuanganya memopulerkan budidaya ikan bandeng.
Menurut dia, budidaya bandeng di Merauke menjadi sumber mata pencarian baru bagi warga sekitar.
Padahal, pelihara ikan bandeng untuk dikonsumsi tidak umum dilakukan wilayah penugasannya sebagai polisi.
Namun, Untung Sangaji tak pantang menyerah, dia tetap berusaha mengembangbiakkan nener menjadi ikan bandeng 'raksasa' yang bernilai jual tinggi.
Baca juga: Bangkitkan Gairah Wirausaha Pemuda, Dispora Kota Tangerang Gelar Pelatihan Digital Marketing
Baca juga: Pelaku UMKM Semakin Andalkan Media Sosial untuk Branding Bisnis, Irit Berdampak Besar

Untung Sangaji mengatakan bahwa ikan bandeng tersebut merupakan hasil budidaya yang dikembangkannya bersama warga setempat.
Setelah tambak-tambaknya menghasilkan ikan bandeng gemuk-gemuk, dia mengolahnya menjadi bandeng presto.
Budidaya bandeng memang bukan pertama kali dilakukannya. Saat penugasannya sebagai polisi di Seunuddon, Aceh Utara, di telah melakukannya.
Kesuksesan budidaya bandeng di Aceh, kemudian dibawanya ke Merauke.
"Ini adalah bandeng hasil budidaya yang saya kembangkan bersama masyarakat. Bandeng itu diolah jadi bandeng presto," ujarnya.
Saat di Kelapa Lima, Merauke, dia menggarap lahan seluas 3.000 meter persegi menjadi tambak-tambak bandeng.
Satu tambak bandeng di membuat kolam berukuran 25x50 meter. Ada 6 kolam yang dibangunnya.
"Saat awal coba, ya ditertawakan," ujarnya.
Untung Sangaji yang kini menjabat sebagai Kabagada Rolog Polda Papua itu berinovasi menurunkan PH air agar bandeng bisa hidup.
Usahanya tersebut berhasil dan keuntungannya luar biasa karena ikan-ikannya tumbuh besar dan kuat. Dia untung besar.
Setelah itu, bukan hanya bandeng yang dibudidaya, melainkan ikan bawal.
Saat ikan bandeng berhasil tumbuh sehat dan besar, orang-orang di Papua terkejut. Pasalnya, mereka baru mengetahui ikan bandeng bisa dipelihara di Merauke.
Umumnya, warga Merauke memelihara ikan mujair dan lele.
Baca juga: Lurah Pisangan Tubagus Minta Jangan Pernah Mati Kreativitas untuk Kembangkan Produk UMKM
Baca juga: Lebih dari 50 Persen Bisnis UMKM Indonesia Dijalankan oleh Perempuan
Polisi yang pernah terlibat dalam penanganan aksi terorisme di Sarinah, Jakarta Pusat, mengatakan, ikan bandeng sangat mudah diolah dan dijual.
Dia hanya butuh tiga set alat untuk membuat ikan bandeng olahan menjadi bandeng presto.
"Cara pelihara dan pengembangbiakannya gampang, cara mengerjakan prestonya juga gampang, makanya saya sampai beli alat tiga set," kata Untung Sangaji.
Untung Sangaji mengaku sudah memberikan pelatihan budidaya bandeng dan pengolahan bandeng presto kepada jurnalis, polwan, dan warga Merauke.
Agar bisa diterima masyarakat Papua, dia melakukan inovasi terhadap bandeng prestonya dengan bumbu khas Merauke.
Pria berusia 57 tahun itu yakin, bandeng presto Papua akan sukses seperti bandeng presto Aceh.
Ketika di Aceh Utara, dia mampu meraup untung Rp 2 milyar dari penjualan bandeng presto Rp 35.000 per ekor.
Menurutnya, nelayan bisa berternak ikan bandeng hingga 60.000 ekor.
Harapannya, upaya budidaya bandeng bisa memberikan alternatif warga untuk mendapatkan penghasilan.
"Ya, semua itu saya lakukan untuk memberikan masyarakat mendapatkan penghasilan, dalam arti juga merangkul tenaga kerja," ujarnya yang juga punya usaha pisang beta. ini.