Polisi Tembak Polisi
Kuasa hukum keluarga Brigadir J Duga Keharmonisan Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo Hanya Rekayasa
Kuasa hukum keluarga Brigadir J Minta Hakim Selidiki Wanita yang Menangis di Rumah Ferdy Sambo, diduga kemesraan di sidang hanya rekayasa
Penulis: Nurmahadi | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA -- Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Martin Lukas sebut Majelis Hakim harus mencari tahu soal sosok wanita misterius berseragam coklat yang menangis di rumah Ferdy Sambo.
Karena hal itu, Martin menduga keharmonisan Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo hanyalah sebuah rekayasa.
Martin juga mengatakan, Majelis Hakim dirasa perlu menggali soal keharmonisan di persidangan apakah itu hanyalah rekayasa atau sebuah fakta.
Seperti diketahui, saat persidangan kerap Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi memamerkan kemesranya dengan mencium tangan, hingga berpelukan.
"Di depan persidangan harmonis itu kan kita bisa duga itu rekayasa. Makanya saya bilang hakim perlu menggali keharmonisan di dalam tanda petik di persidangan itu apakah rekayasa atau fakta," kata Martin, Kamis (1/12/2022).
Selain itu, Martin juga mengatakan, wanita mesiterius itu juga ada kaitannya dengan motif pembunuhan Brigadir J
"Nah ini informasi yang kita dengar dari Brigadir J kepada kakaknya, berarti bener dong hubunganya enggak harmonis dong. Kalau hubungan ga harmonis, segala suatu motif bisa terjadi, nanti kita gali kalo kita dapet petunjuk lagi," ujarnya.
Baca juga: Bharada E Berdoa di dalam Toilet Sebelum Tembak Brigadir J, agar Ferdy Sambo Berubah Pikiran
Baca juga: Dihantui Mimpi Bertemu Yosua dan Merasa Bersalah, Dorong Bharada E Ceritakan Kejadian Sebenarnya
Terlepas dari itu semua lanjut Martin, yang pasti pembunuhan Brigadir J sudah direncanakan sejak masih di Magelang.
Hal tersebut dibuktikan dengan pernyataan Baharada E, soal niatan Ricky Rizal yang ingin menabrakan mobil saat perjalanan dari Magelang ke Jakarta.
"Apa yang saya sampaikan terbukti, apa yang disampaikan Richard mengatakan bahwa RR ingin menabrkan mobil dari Magelang ke Jakarta. Sedangkan, ?agelang ke Jakarta terjadi antara pukul 10-15.30, berarti sudah ada perencanaan itu," kata Martin.
Ia juga menyampaikan, niatan untuk menabrakan mobil bukanlah keinginan RR sendiri, melainkan ada yang menyuruhnya. Pasalnya kata Martin, ia tidak mungkin menabrakan mobil Ferdy Sambo seharga milyaran rupiah.
"RR berani memang menabrakan mobil bosnya yang berharga milyaran atas keinginan sendiri? Ga mungkin. Maka cari lah puzzlenya, siapa yang merintah, mungkin ada hubungnya yang terjadi di Saguling dan orangnya itu itu juga," ucap Martin. (m41)
Â
Â
Â
Kejagung Minta LPSK Tidak Intervensi Tuntutan Bharada E, Minta Tunggu Putusan Majelis Hakim |
![]() |
---|
Ronny Talapessy : Status Bharada E Sebagai Justice Collaborator Tak Diperhatikan Jaksa |
![]() |
---|
Ronny Talapessy Sebut Status Bharada E Sebagai Justice Collaborator tak Diperhatikan Jaksa |
![]() |
---|
Tuntutan 12 Tahun Terhadap Eliezer Melukai Rasa Keadilan |
![]() |
---|
Bharada E Dituntut Penjara 12 Tahun Bikin Pendukungnya Menangis Histeris |
![]() |
---|