Piala Dunia 2022

Menilik Tahapan Seleksi yang Dilakukan jadi Volunteer di Piala Dunia 2022 Qatar

Piala Dunia 2022 : Inilah Tahapan yang Harus Dilakukan Sebelum Menjadi Volunteer di Piala Dunia 2022 Qatar

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Lilis Setyaningsih
zoom-inlihat foto Menilik Tahapan Seleksi yang Dilakukan jadi Volunteer di Piala Dunia 2022 Qatar
Tribun Tangerang/Eko Priyono
Relawan suami-istri Indonesia di Piala Dunia 2022, Diana Kartikasari (kanan) dan Wahyu Adi Wicaksono berpose di apartemen kawasan West Bay, Doha-Qatar, Minggu (11/12/2022).

TRIBUNTANGERANG.COM, DOHA -- Gelaran Piala Dunia 2022 Qatar ternyata bergulir tidak hanya karena peran dari pihak penyelenggara FIFA saja.

Melainkan juga bantuan dari Volunteer atau Relawan, yang jumlahnya lebih kurang 20.000 dari beragam negara di dunia.

Diketahui, untuk seseorang bisa menjadi relawan di perhelatan per empat tahun itu, harus terlebih dahulu melewati beberapa tahapan.


Jurnalis Tribun Network, Eko Priyono, berkesempatan mewawancarai Diana Kartika Sari dan Wahyu Adi Wicaksono, selaku pasangan suami istri (Pasutri) relawan asal Indonesia, untuk membicarakan terkait prosedural atau langkah yang harus dilewati itu.

Bermula ketika pada awal tahun 2022, calon peserta diharuskan untuk mendaftar secara online melalui portal FIFA, dan diharuskan juga mengisi form biodata masing-masing.

Setelah itu, calon relawan diharuskan memasukan ID Name yang telah diberikan FIFA ketika sudah melakukan pengisian bidoata tersebut.

"Dari pengisian biodata seperti itu juga sudah dilakukan seleksi, dan nantinya kita dapat email balesan kembali setelah lebih kurang satu Minggu," kata Diana.

Baca juga: Rekrutmen Relawan Piala Dunia U-20 2023 Dilakukan LOC tapi Tetap Dipantau FIFA

Apabila tahapan pertama itu lolos, peserta dihadapkan dengan test berupa memainkan sebuah Games, yang diharuskan penyelenggara menggunakan laptop atau komputer untuk memainkannya.

Games itupun menarik, sebab calon relawan dihadapkan dengan ilustrasi virtual ketika nantinya berada di lapangan bertemu para penonton yang datang ke stadion.

Peserta juga akan dinilai perihal bagaimana sikap yang dilakukan calon relawan apabila menghadapi penonton yang emosi, meminta bantuan, serta memberikan informasi.

Tentu dari hal ini pihak penyelenggara juga memantau dan melakukan seleksi, apakah dari beberapa peserta tersebut layak melakukan kerja secara ilustrasi tersebut dengan baik sesuai prosedural keinginan FIFA.

Baca juga: Piala Dunia U20 Indonesia Cari 1.500 Relawan, Catat Waktu dan Syarat Pendaftaran

"Seru gamesnya, jadi tampilannya itu ada delapan stadion penyelenggara pertandingan Piala Dunia 2022, kita klik salah satunya, sesudah itu kita dihadapkan dengan ilustrasi melayani penonton yang datang, dan gambaran ketika bekerja," lugasnya.

Jika tahapan tersebut lolos, calon relawan kemudian akan diberikan email lanjutan berupa tahapan interview secara langsung bersama interviewer di Doha Exhibition Center.

Dalam tahapan ini, interviewer akan menanyakan perihal alasan kenapa ingin menjadi seorang relawan, latar belakang, hobby seperti apa, hingga harapan jika keterima nanti menjadi seorang relawan.

Seusai tahapan tersebut rampung dan lolos, maka akan peserta akan mendapatkan email kembali, dengan jangka waktu lebih kurang satu Minggu.

Email di tahapan ini berisikan perihal sistem kerja ketika menjadi relawan nantinya, lalu perihal apa saja yang didapat, jam kerja, dan perjanjian kesanggupan bekerja menjadi relawan di Piala Dunia 2022.

Tahapan tersebut merupakan langkah terakhir untuk sebelumnya diresmikan menjadi seorang relawan.

Saat mendapatkan email terakhir tersebut, rupanya membuat Wahyu menjadi tertarik untuk bergabung menjadi seorang relawan.

Lantas, Diana langsung mengarahkan Wahyu untuk mendaftar serupa mengikuti prosedural yang telah dilalui sebelumnya oleh sang istri.

Tidak ada perubahan dalam prosedural pendaftaran dan mekanisme seleksi Pasturi tersebut.

Baca juga: Hery Kartono Warga Indonesia 14 Tahun Tinggal di Qatar, Kini Jadi Relawan Piala Dunia 2022

Hanya saja, keinginan mereka untuk mendapatkan satu wilayah stadion yang sama untuk menjadi relawan harus pupus.

Sebab Wahyu dan Diana harus rela bekerja di dua stadion yang berbeda, sesuai dengan balasan resmi email dari FIFA.

"Enak kalau satu stadion, bisa pulang pergi bareng, tapi tidak bisa, akhirnya saya di Stadion 974, dan istri saya di Stadion Education City," lugas Wahyu.  M37

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved