Ibu Rumah Tangga Pertaruhkan Nyawa Demi Bebaskan Anaknya dari Belitan Ular Piton
Terjadi di Sulawesi Tenggara, seorang bocah 12 tahun, Ison Hasidi, digigit dan dibelit ular piton saat memetik sayur di kebun.
TRIBUNTANGERANG.COM, MUNA - Seorang bocah 12 tahun, Ison Hasidi, digigit dan dibelit ular piton saat memetik sayur di kebun.
Peristiwa tersebut terjadi di Desa Wakorambu, Kecamatan Batalaiworu, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Jumat (23/12/2022).
"Ibu tersebut pergi ambil sayur di kebun saat maghrib, anaknya ikut ke kebun," ujar seorang warga, Dumerta, dikutip dari Kompas.com.
Di tengah kegiatan memetik sayur itu, sang ibu beranjak ke rumah.
Kurang lebih lima menit kemudian, dia kembali balik ke kebun.
Betapa terkejutnya sang ibu mendapati anaknya dalam kondsi dililit ular piton yang panjangnya sekitar lima meter.
"Saat ibunya balik ke kebun anaknya sudah tidak berdaya digigit ular, yang digigit bagian betisnya,” kata Dumerta.
Sang ibu bergegas mengambil benda tajam dan menikam reptil tersebut.
Namun ular piton itu semakin membelit tubuh Isoh.
Karena ular piton tidak mengendurkan belitannya, si ibu berteriak histeris dan meminta tolong kepada warga.
Warga berdatangan ke lokasi kejadian dan segera berupaya melepaskan Isoh.
"Ular dipukul dengan kayu agar lilitannya terlepas," ucap Dumerta.
Saat lilitan terlepas, korban sudah lemas dan tak sadarkan diri.
Korban langsung dilarikan ke RSUD Kabupaten Muna untuk mendapatkan pertolongan medis.
Saat dilarikan ke rumah sakit, korban dalam kondisi tak sadarkan diri.
Hasil pemeriksaan dari pihak medis, ditemukan bekas gigitan ular di kedua kaki dan paha korban
Sementara ular piton yang menyerang bocah tersebut ditangkap warga.
Sekilas tentang ular piton atau sanca
Dilansir dari Tribuntimur.com, ular piton atau sanca adalah nama umum bagi sekelompok ular pembelit dari suku pythonidae.
Dikenal umumnya sebagai pythons dalam bahasa Inggris.
Kata ini sesungguhnya dipinjam dari bahasa Gerika, python yang mengacu pada ular yang sama.
Sanca diketahui menyebar luas di Afrika, Asia, dan Australia.
Beberapa jenisnya diketahui sebagai ular yang terpanjang di dunia.
Meskipun umumnya publik mengenal jenis-jenis sanca sebagai ular yang tak berbisa.
Sejatinya pada kadar tertentu masih terdapat kandungan bisa pada liurnya.
Saat ini diketahui delapan genus dan 40 spesies yang diakui dunia ilmiah tergabung dalam suku ini.
Indonesia sendiri menjadi salah satu negara habitat sanca.
Ular dengan panjang rata-rata 1,5-6,5 meter dan berat 1-75 kg ini juga lazim ditemukan di hutan tropis, padang rumput, maupun perairan air tawar.
Sebenarnya, mangsa alamiah sanca bukanlah manusia.
Ular ini lazimnya memakan burung, tikus, babi hutan, monyet, atau rusa.
Sementara jika tinggal di dekat hunian manusia mereka memburu ayam, kucing hingga anjing.
Gaya berburu sanca khas ular besar, yaitu dengan menangkap dan melilit kuat mangsanya hingga kehabisan nafas.
Atau hingga tulang dada serta panggulnya remuk sehingga akan lebih mudah saat ditelan bulat-bulat.
Meski bukan mangsa alamiah, tetap ada kemungkinan manusia menjadi mangsa sanca.
Karena ular ini memiliki mulut dan ukuran perut yang memungkinkan untuk dilewati tubuh manusia dewasa, apalagi anak kecil atau bayi
Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com