Properti Tangerang
Pembangunan Widari Plaza Dimulai, Bakal Jadi Area Komersial Dekat Widari Village
Pembangunan area komersial Widari Plaza di Tangerang, Banten, telah melewati tahap seremoni groundbreaking, Jumat (2//1/2023) siang.
Penulis: Ichwan Chasani | Editor: Ign Prayoga
TRIBUNTANGERANG.COM, LEGOK - Pembangunan area komersial Widari Plaza di Tangerang, Banten, ditandai dengan seremoni groundbreaking, Jumat (2//1/2023) siang.
Pembangunan Widari Plaza dilaksanakan seiring suksesnya penjualan rumah di Widari Village yang berlokasi di kawasan Legok, Kabupaten Tangerang.
Widari Village maupun Widari Plaza terletak di lokasi strategis karena dekat Stasiun KA Parung Panjang dan rencana proyek tol Serpong-Balaraja.
Unit-unit pada kedua proyek yang dikembangkan oleh Wida Agung Group ini pun dinilai sebagai pilihan tepat untuk investasi.
Direktur Wida Agung Group, Anton Sugianta mengatakan, pembangunan Widari Plaza akan memakan waktu 24 bulan.
Berdiri di atas lahan sekiitar 3.000 meter persegi dengan luas bangunan kurang 4.000 meter persegi, Widari Plaza dirancang memiliki area komersial berupa ruko.
"Ini akan menjadi daya tarik bagi konsumen yang akan memiliki area komersial yang iconic untuk memenuhi kebutuhan primer hingga lifestyle penghuni Widari Village karena di area komersial ini akan ada supermarket dan juga area kuliner dengan konsep bangunan terbuka," ungkap Anton Sugianta dalam pernyataan resminya, Jumat (27/1/2023).
Seperti diketahui, salah satu kawasan di Kabupaten Tangerang yang saat ini jadi incaran pengembang properti dalam membangun produknya, khususnya landed house adalah Legok.
Wilayah yang termasuk Kabupaten Tangerang, Banten ini jadi opsi masyarakat dalam memiliki hunian impiannya.
Salah satu proyek perumahan yang saat ini sedang dipasarkan di Legok adalah Widari Village yang dikembangkan oleh Wida Agung Group.
Menariknya, proyek yang dikembangkan saat pandemi 1,5 tahun yang lalu, tepatnya di pertengahan tahun 2021 telah terjual sebanyak 300 unit.
Direktur Utama Wida Agung Group William Widjaja menegaskan bahwa Widari Village menyasar segmen menengah yang mayoritas adalah end user.
Potensi pasar ini cukup besar dan butuh tempat tinggal, saat pertama kali dipasarkan harganya mulai dari Rp 383 juta sampai Rp 900 jutaan.
“Saat ini Widari Village sudah terjual 300 unit dengan penjualan didominasi oleh produk dengan harga Rp 600 jutaan (5x12) yang terdiri dari 2 lantai,” imbuh William Widjaja.
William Widjaya mengaku kaget dengan penjualan yang signifikan karena pada 2021 pandemi masih berlangsung.
Rita Megawati Project Consultant (LJ Hooker Gading Serpong) menyampaikan, proyek ini dipersiapkan dengan matang, mulai dari konsep besar hingga ke unit rumah bahkan sampai ke urusan legalitasnya.
Menurutnya lagi, salah satu cara jitu yang tak dilakukan oleh developer lain adalah Widari Village membangun show unit untuk semua tipe sebanyak 8 unit rumah.
”Widari Village memiliki beragam keunggulan yang kita sebut 5P," kata Rita.
Di antaranya adalag Place di mana lokasi Widari dekat stasiun commuterline Parung Panjang dan nantinya dekat pintu tol Serpong-Balaraja.
Berikutnya adalah profil developer yang membangun sesuai janji dan price yang dibuktikan dengan kualitas produk.
Rita Megawati menambahkan, saat ini harga unit rumah di Widari Village sudah meningkat 13 persen dari harga perdana.
Ade Lukito VP Consumer Loan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang merupakan salah satu partner utama pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) Widari Village mengakui bahwa kawasan barat Jakarta saat ini pembangunan propertinya sangat aktif dan salah satunya di Legok.
Menurut Ade Lukito, dalam menyalurkan pembiayaan properti, BCA melakukannya melalui 3 channel yaitu kantor cabang, developer, dan juga agen properti.
"Sejak pertama kali Widari Village dipasarkan kita support dan tentunya sinergi yang kita lakukan memberikan kemudahan pada konsumen. Seperti saat ini kita memberikan bunga fix berjenjang dari 3 tahun hingga 20 tahun dan khusus untuk yang 3 tahun, BCA memberikan bunga hanya 3,85 persen," katanya.
Progres Pembangunan
William Widjaja mengungkapkan, saat ini dalam proses pembangunan unit rumah terus berjalan sebanyak 270, dan 150 unit sudah selesai pembangunannya.
Kemudian sebanyak 70 unit sudah serah terima kunci. Rencananya di 2023 ini akan ada produk baru sebanyak 100 unit dan juga 50 unit dari produk sebelumnya.
"Saat serah terima kunci, konsumen langsung melakukan proses AJB (akta jual beli) dan ini jadi keunggulan kita, biasanya proses menuju penyerahan atau pecah sertifikat di proyek lain bisa sampai 2 tahun," imbuhnya.
Anton Sugianta Direktur Wida Agung Group menyatakan, pihaknya ingin menunjukkan kepada konsumen sebagai pengembang yang berkomitmen dalam mengembangkan proyeknya, mulai dari progres pembangunan rumah, infrastruktur hingga urusan legalitasnya.
”Salah satu cara paling jitu dalam memasarkan proyek adalah dengan menunjukan progres pembangunan sebagai komitmen selain memberikan gimmick marketing,” imbuh Anton Sugianta.
Anton Sugianta menerangkan, Widari Village memiliki tagline “Bukan Rumah Biasa” yang diterjemahkan dalam konsep produk di area seluas 15 hektar yang merangkum 1.000 unit rumah.
Rencananya dalam beberapa tahun ke depan, kata dia, Widari Village akan melakukan pengembangan baru seluas 30 hektar.
“Unit rumah di Widari Village memiliki spesifikasi produk material yang terbaik di kelasnya, mulai dari dinding bata merah, sanitary Toto, kusen alumunium YKK serta fasilitas smart door lock. Selain itu infrastruktur listrik di tanam dalam tanah dengan drainase tertutup," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.