Bus Persis Solo Diserang
Dua Suporter Persita Tangerang Dukung Sanksi Seumur Hidup Bagi 7 Pelaku Pelemparan Bus Persis Solo
Dua komunitas suporter Persita Tangerang mendukung manajemen Persita dan kepolisian yang memberikan sanksi tegas bagi pelaku.
Penulis: Rafzanjani Simanjorang | Editor: Jefri Susetio
Apalagi situasi sepakbola nasional saat ini dinilai belum kembali sempurna setelah peristiwa Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, dan dihentikannya kompetisi Liga 2 dan Liga 3.
Ditambah tidak ada status degadrasi untuk klub-klub peserta Liga 2 Indonesia.
"Oleh karena itu saya imbau kepada seluruh suporter Persita dari Kota/Kabupaten mana pun di Tangerang untuk benar-benar menjadi suporter yang baik," katanya.
"Suporter yang baik adalah suporter yang terus memberikan suport kepada tim kebanggaannya, apa pun keadaan yang tengah terjadi sekarang ini," ujarnya.
Harapannya, aksi-aksi fanatisme suporter sepakbola tidak terulang kembali.
Rivalitas dalam dunia sepak bola hanya berjalan selama 90 menit dan suporter diminta tetap mendukung Persita dalam situasi apa pun.
"Sepakbola adalah olahraga yang menjunjung tinggi sportivitas, persaingan kita hanya terjadi selama 90 menit, apa pun hasilnya baik menang, seri ataupun kalah, harus kita terima," ucapnya.
"Kalau Persita menang berkali-kali, kita akan bangga, kalaupun Persita kalah berturut-turut kita harus ikut memberikan suport kepada tim."
"Bukan ketika menang disanjung, tapi ketika kalah dihujat dan dicaci maki," kata Ahmed Zaki Iskandar.
Baca Berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
(Raf)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tangerang/foto/bank/originals/Tampang-7-Suporter-Persita-Tangerang.jpg)