Kriminal

Istri Dianiaya Suami hingga Jari Tengah Putus dan Kepala Dioperasi 2 Kali di Kabupaten Tangerang

Akibat suami aniaya istri, korban bernama Nani Hermawan (33) menderita luka-luka. Jari tengahnya putus dan kepalanya terluka.

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Intan UngalingDian
Tribun Tangerang/Gilbert Sem Sandro
Korban kekerasan dalam rumah tangga, Nani Hermawan mengalami luka-luka di jari tengah putus, kepala, dan lengan. Dia dianiaya suaminya, Sarmin, lantaran cemburu buta. Peristiwa ini terjadi di Teluk Naga, Kabupaten Tangerang. 

TRIBUNTANGERANG.COM, TELUK NAGA - Seorang istri dianiaya suami di Teluk Naga, Kabupaten Tangerang.

Akibat suami aniaya istri, korban bernama Nani Hermawan (33) menderita luka-luka. Jari tengahnya putus dan kepalanya terluka.

Aksi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan pelaku Sarmin tersebut terjadi di Jalan Hj Sisap, Kampung Baru, Desa Babakan Asem, Teluk Naga, Kabupaten Tangerang.

Luka-luka itu membuat Nani Harmawan harus menjalani operasi di rumah sakit. Operasi di kepalanya dilakukan hingga dua kali.

"Peristiwa kekerasan itu membuat anak saya harus menjalani operasi sampai tiga kali, operasi pertama dilakukan di bagian kepala dan di jari tengah yang putus," ujar Naning Hermawan, ayah Nani Hermawan, Jumat (3/2/2023).

"Setelah selesai dua operasi itu, keesokan harinya dokter bilang masih ada tulang yang remuk di bagian kanan kepala, makanya dilakukan operasi kembali untuk mengambil tulang yang remuk tepatnya di atas kuping," ujarnya.

Naning menjelaskan, menantunya bekerja sebagai petugas kebersihan di Bandara Internasional Soekarno Hatta melakukan tindakan kekerasan lantaran cemburu buta.

Bukannya mengklarifikasi dugaannya tersebut, Sarmin justru langsung menghajar istrinya membabi buta menggunakan senjata tajam kapak dan pisau.

"Jadi pelaku itu, merasa cemburu dengan anak saya karena mengira selingkuh, tapi tuduhan si pelaku itu enggak terbukti, bukannya memecahkan masalah dia malah bertindak kejam sendiri," kata dia.

Akibat peristiwa itu, wanita yang telah memiliki dua anak tersebut mengalami trauma berat karena tidak pernah terjadi sebelumnya.

Menurut Naning, kondisi putrinya saat ini mulai membaik.

"Alhamdulillah kondisi anak saya ini tetap kuat, semenjak kejadian sampai saat ini enggak pernah merasakan koma atau pingsan, padahal sudah sampai tiga kali operasi," tuturnya.

"Hanya saja rasa trauma yang dialami korban pastinya sangat berat, karena terkadang korban sering nangis, mungkin masih mengingat kejadian saat itu," ujarnya.

Baca juga: Alasan Venna Melinda Tak Langsung Cerita ke Keluarga tentang Tindakan KDRT Ferry Irawan

Baca juga: Ibunda Ferry Irawan Tak Percaya Putranya Pelaku KDRT, Minta Proses Hukum Transparan

Pantauan Tribuntangerang.com, Nani Hermawan tidur di kasur dalam kondisi kepala, lengan dan jari tangan dibalut perban.

Nani hanya bergerak apabila didampingi anggota keluarga 3 orang sekaligus, lantaran tubuhnya yang belum mampu bergerak banyak.

Begitu juga saat akan berjalan ke mobil yang akan mengantarnya kontrol ke rumah sakit, dia harus didampingi keluarganya.

Naning Hermawan berharap, kondisi kesehatan anaknya lekas membaik secara fisik dan mental.

Sementara untuk pelaku KDRT, Naning akan menempuh jalur hukum dan menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian.

"Mudah-mudahan anak saya bisa cepat sehat ya Allah, karena mulai hari ini sudah mulai menjalani kontrol kesehatan secara rutin ke dokter sampai pekan depan," ucapnya.

"Kalau untuk pelaku sebenarnya kalau melihat kondisi anak saya sampai seperti ini, saya sudah sangat emosi, tapi saya bisa menahannya."

"Oleh karena itu menyerahkan sepenuhnya ke pihak kepolisian dengan cara menempuh jalur hukum," ujar Naning Hermawan. 


 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved