Ketua IDI Tangsel Dikabarkan Jadi Tersangka Proyek Fiktif, Anggota DPRD Beri Saran Begini

TRIBUNTANGERANG.COM, PAMULANG - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Tangerang Selatan, Banten, didera masalah.

Ketua IDI Tangerang Selatan, dokter FS, diduga terbelit masalah pidana. 

Meski demikian, kondisi tersebut tak berpengaruh ke sekretariat IDI Tangsel.

Pantauan pada Jumat (17/2/2023) siang, aktivitas di kantor IDI Tangerang Selatan tetap berjalan normal.

Kantor IDI Tangsel yang berada kompleks ruko di Pamulang Permai, Tangsel, tetap memberikan layanan seperti biasa.

Awak media yang datang ke kantor IDI Tangsel bertemu dan bertegur sapa dengan dua pegawai yang ada di kantor.

Jam kantor buka tersebut mulai pukul 09.00 hingga pukul 14.00 WIB.

Diberitakan sebelumnya, FS yang menjabat sebagai Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Tangsel ditetapkan tersangka oleh penyidik Subdit Harda Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya terkait kasus dugaan penipuan dan penggelapan dalam bisnis alat kesehatan (alkes).

FS, terkena pidana berupa dugaan penipuan dan penggelapan proyek fiktif dalam bisnis alat kesehatan sebesar Rp 2, 8 Milyar yang dilaporkan oleh korban YR pada 2021 lalu.

Status tersangka ini diketahui dari surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan (SP2HP) kasus tersebut, yang beredar di kalangan wartawan. SP2HP ke-3 ini bernomor B/315/I/RES.1.11./2023/Ditreskrimum.

Kasus ini, dilaporkan ke polisi oleh direktur sebuah perusahaan berinisial YR pada 3 Agustus 2021. Laporan tersebut teregister dengan nomor LP/B/3715/VIII/2021/SPKT/Polda Metro Jaya.

Dugaan Ketua IDI Tangsel menjadi tersangka pun langsung mendapat perhatian dari anggota komisi II DPRD Tangsel, Ferdiansyah.

Menurutnya, pada dasarnya, ketika ada pengurus atau anggota sebuah organisasi yang terjerat kasus pidana, maka ada kemungkinan mengganggu organisasi tersebut terlebih jika ketuanya langsung yang terkena.

"Saya pikir dengan adanya penetapan tersangka dari ketua IDI Tangsel yaitu FS maka organisasi secara umum akan terganggu. Tapi sejauh mana nantinya kita akan lihat profesionalitas IDI Tangsel secara lembaga dalam melihat permasalahan ini," kata kader PSI tersebut.

Menurut dia, kasus ini menjadi cambukan bagi organisasi IDI Tangsel.