Kronologi 3 Polisi Gadungan Peras PMI Ilegal di Bandara Soekarno-Hatta

Tiga Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal jadi korban pemerasan polisi gadungan di Terminal 3 Internasional Bandara Soekarno-Hatta.

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Jefri Susetio
Wartakotalive.com-TribunTangerang/Gilbert Sem Sandro
Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Reza Pahlevi menjelaskan kronologi Polisi Gadungan Peras 3 Calon PMI Ilegal. 

TRIBUNTANGERANG.COM - Tiga Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal jadi korban pemerasan polisi gadungan di Terminal 3 Internasional Bandara Soekarno-Hatta.

Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Reza Pahlevi menyampaikan, sejumlah polisi gadungan itu lakukan pemerasan terhadap 3 PMI yang ingin berangkat ke Filipina.

Para korban pemerasan diketahui hendak berangkat ke Filipina menggunakan maskapai Cebu Pacific.

Baca juga: 3 Pemeras Pekerja Migran Indonesia Ditangkap, Modusnya Berpura-pura Jadi Polisi

Para polisi gadungan itu berpura-pura menanyakan kelengkapan dokumen keberangkatan para korban.

"Modus operandi yang dilakukan oleh para pelaku dengan berpura-pura sebagai anggota kepolisian untuk menanyakan kelengkapan dokumen para korban," ujar Kompol Reza Pahlevi, Sabtu (18/3/2023).

Setelah dicegat, para korban kemudian digiring untuk berjalan menuju area parkir dan diminta untuk masuk ke dalam sebuah mobil Suzuki Ertiga.

Selanjutnya, aksi pemerasan pun terjadi di dalam mobil tersebut.

Para pelaku meminta sejumlah uang dengan dalih, apabila tidak diserahkan para korban tidak dapat diberangkatkan.

Selain itu, pelaku juga sempat memaksa para korban agar menelepon pihak agency yang memberangkatkan mereka sebagai PMI non-prosedural.

"Di area parkir, salah seorang pelaku melakukan komunikasi dengan melalui ponsel milik korban kepada pihak agency yang memberangkatkan korban, tujuannya untuk meminta sejumlah uang," kata dia

Setelah meminta uang tebusan, para pelaku juga turut menggasak harta benda milik para korban yang menimbulkan adanya keributan dan teriakan.

Jeritan dari para korba itu akhirnya memancing kecurigaan seorang petugas Aviation Security (Avsec) Bandara Soekarno-Hatta.

Petugas Avsec Bandara Soekarno-Hatta kemudian menghampiri dan melaporkan kejadian ke aparat kepolisian.

Lebih lanjut Reza menjelaskan, seorang pelaku telah menyusup terlebih dahulu dengan berpura-pura turut menjadi korban pemberangkatan PMI ilegal tersebut.

Sehingga, jadwal pemberangkatan PMI ilegal menuju Filipina itu dapat diketahui dan pelaku lainnya dapat bersiaga di posisi masing-masing untuk melancarkan aksi pemerasan tersebut.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved