Merasa Dapat Bisikan Gaib, Wanita di Kronjo Nekat Buang Bayinya ke Sungai Hingga Hanyut dan Tewas

Mengaku dapat bisikan gaib, seorang wanita warga Kronjo, Kabupaten Tangerang, nekat melemparkan bayi darah dagingnya sendiri ke sungai.

Editor: Ign Prayoga
Ist via Tribun Jakarta
Wanita pelaku pembuangan bayi (tengah) menjalani pemeriksaan di kantor Polsek Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (7/4/2023). 

TRIBUNTANGERANG.COM, KRONJO - Seorang wanita warga Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten, nekat melemparkan bayi yang telah dilahirkannya ke sungai.

Bayi berusia 10 bulan tersebut kemudian hanyut dan ditemukan dalam kondisi tewas di wilayah Desa Bakung, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Rabu (5/4/2023).

Kasus penemuan mayat bayi di sungai tersebut diselidiki polisi. Beberapa hari kemudian, polisi menangkap Kamrah (38) atas tuduhan membuang bayinya ke sungai.

Pada pemeriksaan di kantor polisi, Kamrah mengakui dia telah melempar darah dagingnya sendiri ke Kali Kandang Gede.

Aksi tersebut dia lakukan karena tak tahan dengan tangisan sang anak yang lahir sekitar Juni 2023 dan diberi nama Muhammad Al-Ikhsan.

"Berdasarkan keterangan yang bersangkutan, motif tindakan itu adalah karena si anak terus menangis selama beberapa hari," kata Kapolres Tangerang, Kombes Sigit Dany Setiyono, di Kronjo, Jumat (7/4/2023).

Kamrah juga mengaku tertekan karena lelah atas banyaknya pekerjaan rumah tangga. Di sisi lain, kondisi ekonomi keluarganya yang kekurangan juga membuat Kamrah semakin merasa terteka.

"Juga karena tidak ada suaminya yang bekerja di Jakarta namun sudah beberapa hari tidak bisa dihubungi," sambung Sigit.

Baca juga: Mayat Wanita Melahirkan di Kebun Tebu Ternyata Warga Kediri, Dibuang oleh Suaminya yang Cemburu

Berbagai masalah tersebut membuat Kamrah merasa tekanan hidupnya sangat berat. Apalagi bayinya terus-menerus menangis sejak Jumat (31/3/2023) hingga Senin (3/4/2023).

Bayi laki-laki itu merupakan anak pasangan Edi dan Kamrah. Mereka tinggal di Kampung Susukan, Desa Pasir, Kecamatan Kronjo.

Kepada polisi, Kamrah mengatakan bayinya menangis tanpa sebab yang jelas.

"Karena hal itu, tersangka menjadi jengkel dan marah, hingga dia merasa mendapat bisikan untuk membuang anaknya ke sungai," papar Sigit.

Pada Senin (3/4/2023) sekitar pukul 14.00 WIB, Kamrah berjalan kaki dan menggendong darah dagingnya menuju Kali Kandang Gede, sejauh sekitar 1 km dari rumahnya.

Sampai di tepi sungai, Kamrah langsung membuang anaknya ke air hingga terbawa arus.

"Seusai melemparkan anaknya ke kali, tersangka sempat tersadar lalu berusaha menolong. Namun karena korban semakin menjauh, tersangka mengurungkan niat untuk menolong," kata Sigit.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved