Seleb

Uya Kuya Bersama Tim Gercep Fasilitasi Kepulangan 7 TKI Bermasalah dari Malaysia

Uya Kuya menjemput kedatangan beberapa pekerja migram Indonesia (PMI) dari Malaysia di terminal 2E Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Editor: Ign Agung Nugroho
Istimewa
Uya Kuya saat menjemput kedatangan beberapa pekerja migram Indonesia (PMI) dari Malaysia di terminal 2E Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (18/4/2023) sore. 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Selebriti Surya Utama alias Uya Kuya menjemput kedatangan beberapa pekerja migram Indonesia (PMI) dari Malaysia di terminal 2E Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang,  Selasa (18/4/2023) sore. 

Sebelumnya, pekerja migram Indonesia tersebut ditemukan hidup terlantar di kolong jembatan Negeri Jiran. 

Kepulangan pekerja migram Indonesia ini difasilitasi Unit Gerak Cepat (Gercep) yang diinisiasi oleh Uya Kuya

Uya Kuya mengatakan apa yang dia dan tim lakukan ini, sebagai bentuk kepedulian pada pekerja migram Indonesia di Malaysia

 

 

"Ini hanya sebagian kecil, karena kalau kita lihat besarnya tenaga kerja masuk dengan jalur ilegal itu sangat banyak dan rata rata bermasalah," katanya.

"Dan parahnya rata rata dari mereka itu gak digaji atau hanya janji iming iming gaji 11 juta, 7 juta. Ternyata itu bohong, malah kebanyakan mereka gak digaji dan paspor ditahan. Bahkan HP disita, jadi mereka gak bisa komunikasi dengan keluarga," sambungnya. 

 

Baca juga: Bergabung ke PAN, Pemilu 2024 Uya Kuya akan Maju Jadi Calon Anggota Dewan Dapil DKI Jakarta II

 

Tak hanya itu, Uya Kuya mengungkapkan, bahwa banyak dari pekerja migran itu yang disiksa secara fisik.

"Ada yang disuruh tidur sama anjing.  Bahkan ada meninggal dunia dan pelakunya masih bebas berkeliaran murni. Sekarang ini Dubes kita lagi menuntut hukum balik," ungkapnya. 

Mendapat informasi soal nasib pekerja migram Indonesia tersebut, Uya Kuya pun terketuk untuk membantu memulangkan mereka ke Tanah Air. 

 

Uya Kuya saat menjemput kedatangan beberapa pekerja migram Indonesia (PMI) dari Malaysia di terminal 2E Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (18/4/2023) sore.
Uya Kuya saat menjemput kedatangan beberapa pekerja migram Indonesia (PMI) dari Malaysia di terminal 2E Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (18/4/2023) sore. (Istimewa)

 

Alhasil, Uya Kuya bersama Unit Gercep berhasil melakukan advokasi dan memulangan tujuh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bermasalah dari Malaysia.

Bahkan, kepulangan pekerja migran itu, ada seorang perempuan yang merupakan pekerja migran asal Kabupaten Bondowoso yang menjadi korban dan terlantar selama puluhan tahun di Malaysia.

Lebih lanjut Uya Kuya mengatakan, tujuh TKI yang dipulangkan akan didampingi Unit Gercep sampai ke daerah asal masing -Masing.

Mereka berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB), Indramayu Jawa Barat, Bondowoso Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Unit Gercep saat ini juga sedang melakukan advokasi TKI di Malaysia dalam rangka pemulangan dan pendampingan hukum. Kita sebenarnya ingin memulangkan lebih banyak, tetapi yang administrasinya lengkap dan berhasil kita pulangkan ada tujuh orang," kata Uya Kuya.

Ia kembali mengungkapkan, dari tujuh TKI tersebut ada salah satu TKI dari NTB benama Jamil Bin Wahab yang dipenjara di Malaysia sejak umur 20 tahun dan sekarang dia sudah berumur 63 tahun.

Ada juga perempuan yang mengalami pelecehan dan saat kita pulangkan ini dengan membawa bayi yang baru beberapa bulan.

"Pak Jamil ini dipenjara ketika masih umur 20 tahun dan sekarang umurnya sudah 63 tahun. Bahkan Pak Jamil ini sudah enggak tau lagi keluarganya di NTB. Yang dia ingat bahwa dia lahir di NTB. Dan kita akan antar ke NTB semoga bisa bertemu dengan keluarganya sebelum Lebaran ini,"kata Uya Kuya.

Suami Astrid Khairunisha pun ingin agar warga negara Indonesia lebih berhati-hati bila ingin berkerja keluar negeri termasuk Malaysia.

 

Baca juga: Uya Kuya Mengaku Suami Medina Zein Minta Maaf Soal Dugaan Penipuan Jual Beli Mobil

 

Hendaklah melalui jalur resmi supaya lebih aman dan terlindungi karena kalau melalui jalur ilegal nantinya pasti akan bermasalah dan akan sulit untuk dipulangkan ke Indonesia lagi.

"Saya ingin mengedukasi bahwa jangan ada lagi masyarakat kita yang jadi tenaga kerja dengan jalur ilegal karena pasti bermasalah dan kalau sampai di sana pasti akan susah," katanya.

"Makanya butuh peran serta masyarakat melakukan hal yang sama minimal ikut membantu edukasi. Intinya masyarakat jangan terperdaya sama calo calo gila itu, yang hanya menipu jebakan batman jangan terjadi lagi," tambahnya. 

Uya Kuya juga berharap agar pemerintah Indonesia lebih tegas lagi dalam melindungi warganya di luar negeri termasuk Malaysia.

"Karena sangat kasihan sekali saudara-saudara kita yang bermasalah di luar negeri. Mereka pada terlantar dan yang menyedihkan lagi mereja banyak mengalami penderitaan dan sebagai bangsa juga seperti terlecehkan," katanya. 

Fikri Yasin yang juga tim Gercep menjelaskan bahwa pembentukan Unit ini berdiri setelah mereka melihat begitu banyak penderitaan sebagian besar TKI kita di Malaysia, Hongkong dan Arab Saudi.

"Maka kita berinisiatif mengambil peran untuk membantu dan mengadvokasi mereka," Katanya.

"Untuk tahap selanjutnya kita juga akan membantu di berbagai negara diantaranya selain Malaysia juga Arab Saudi, Hongkong, Taiwan, Singapura," pungkas Fikri Yasin.

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved