Saat Suaminya Tewas Tertabrak KA, Istri AKBP Buddy Alfrits Sedang Menuju Semarang

Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur, AKBP Buddy Alfrits Towoliu, diduga mengakhiri hidupnya. Saat Buddy tertabrak KA, istrinya sedang ke Semarang

Penulis: Nurmahadi | Editor: Ign Prayoga
TribunTangerang.com/Nurmahadi
Karangan bunga memenuhi rumah Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu yang meninggal dunia Sabtu (29/4/2023) siang. Rumah AKBP Buddy berlokasi di Pondok Pinang, Jaksel. 

Korban tewas tertabrak KA di seberang LP Cipinang segera dikenali sebagai AKBP Buddy Alfrits Towoliu.

Pada dompet korban ditemukan identitas seperti Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri, Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan kartu identitas lainnya.

"Almarhum berstatus Kasat Res Narkoba Polres Metro Jakarta Timur, dengan umur 54 saat ini," ujar Leonardus.

Guna pemeriksaan lebih lanjut, korban dibawa petugas ke Rumah Sakit (RS) Polri.

Kronologi

Jenazah Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu yang tewas tertabrak KA, ditemukan oleh Kurniawan, petugas stasiun.

Hal itu diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, saat berada di tempat kejadian perkara (TKP).

TKP berada di sekitar perlintasan kereta api Pasar Enjo, Cipinang, Jakarta Timur, tepatnya jalur rel kereta api KM 12+400 jalur DDT petak jalan Jatinegara-Bekasi.

"Pada pukul 10.15 WIB ditemukan jenazah seorang laki-laki oleh bapak Kurniawan dari pihak Stasiun," kata Trunoyudo.

"Kemudian dicek kartu identitas yang melekat pada jenazah yakni atas nama saudara Buddy Alfrits Towoliu, anggota Polri Polda Metro Jaya yang jabatannya saat ini adalah sebagai Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur," ujar Trunoyudo..

Trunoyudo menegaskan kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait tewasnya Buddy Alfrits Towoliu.

"Dari Polres Metro Jakarta Timur, dan juga Polda Metro Jaya Direktorat Reserse Kriminal Umum melakukan langkah-langkah penyelidikan untuk pendalaman," ujar Trunoyudo.

"Penyelidikan dan pendalaman ini dilakukan secara induktif dan deduktif, secara juga baik itu di tempat kejadian perkara secara eksternal juga didapat keterangan-keterangan dan juga kita akan mendalami secara internalnya pihak keluarga,"  imbuh eks Kabid Humas Polda Jawa Timur.

Trunoyudo menjelaskan, polisi juga masih mendalami dugaan korban sengaja mengakhiri hidupnya alias bunuh diri.

"Sejauh ini ada satu saksi dari pihak masinis, ini akan dilakukan proses pengambilan keterangan. Didapatkan untuk sementara hari dari langkah-langkah yang kita lakukan ini patut diduga bunuh diri. Sementara ini dalam proses penyeledikan ini," papar Trunoyudo.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved