SNBT

7 Peserta UTBK di Medan Pasang Alat Perekam di Badan, Wakil Rektor USU: Gerak-geriknya Mencurigakan

Dugaan kecurangan terjadi pada hari ketiga ujian tertulis berbasis komputer (UTBK) di Medan, Sumut. Sejumlah peserta UTBK menyembunyikan alat rekam.

|
Editor: Ign Prayoga
Dok USU
Alat yang digunakan untuk melakukan kecurangan oleh peserta UTBK di kampus Universitas Sumatera Utara (USU), Rabu (10/5/2023) 

TRIBUNTANGERANG.COM, MEDAN - Dugaan kecurangan terjadi pada hari ketiga seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN) jalur ujian tertulis berbasis komputer (UTBK) di Medan, Sumatera Utara. 

Tujuh peserta UTBK di kampus Universitas Sumatera Utara (USU) Medan, didapati memakai alat rekam di tubuhnya, Rabu (10/5/2023).

Menurut Wakil Rektor I Universitas Sumatera Utara, Dr Edy Ikhsan, ketujuh peserta ujian awalnya menunjukkan gelagat mencurigakan di ruang ujian.

Pengawas ujian pun berinisiatif memeriksa mereka.

"Pihak pengawas melakukan prosedur pemeriksaan menggunakan metal detector dan hasilnya ditemukan beberapa alat rekam yang dipasang di badan mereka," ujar Edy dalam keterangannya, Rabu (10/5/2023).

Edy enggan menjelaskan lebih detail terkait modus memakai alat rekam dalam UTBK Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) tersebut.

Ada kemungkinan, ketujuh orang tersebut bagian dari sebuah sindikat.

"Kalau kita lihat pola-pola yang dilakukan, sepertinya ini berjaringan, alat yang mereka gunakan, pakaian yang digunakan, serta keterangan dari beberapa pelaku yang seragam mengarah kepada hal itu. Tapi sekali lagi, itu ranahnya pihak yang berwajib," katanya.

Edy mengatakan, pihaknya telah melaporkan kasus tersebut ke Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BP3) Kemendikbud, yang ditunjuk sebagai panitia pusat kegiatan UTBK.

Pihak USU juga berkoordinasi dengan kepolisian, tepatnya Polsek Medan Baru.

Edy Ikhsan menghimbau kepada para calon mahasiswa untuk tidak percaya kepada oknum-oknum yang menjanjikan kelulusan dengan cara curang.

"USU tidak mentoleransi tindak kecurangan tersebut sehingga kita mengambil langkah-langkah hukum yang diperlukan, agar memberi efek jera kepada para pelaku," katanya.

Kapolsek Medan Baru Kompol Ginanjar mengatakan, pihaknya sempat memeriksa tujuh peserta ujian UTBK di USU. Orangtua para peserta juga telah dipanggil dan diberi pembinaan dalam terkait peristiwa itu.

"Setelah itu pihak orangtua atau keluarga peserta ujian datang dan kita beri edukasi," ujar Ginanjar kepada wartawan, Rabu (10/5/2023) malam.

Ketujuh orang itu kemudian dipulangkan karena pihak USU tidak membuat laporan kepolisian. "Karena USU tidak membuat laporan sehingga ketujuh peserta itu dipulangkan tadi," tutupnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com  

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved