Cerita Azulacan Meniti Karier Jadi Cosplayer yang Awalnya Dianggap Hobi Aneh 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Winny Haroza Inantoputri yang kini populer dengan nama Azulacan adalah seorang cosplayer, konten kreator sekaligus gamer. 

Azulacan mengaku dunia yang digeluti saat ini awalnya hanya sekedar hobi. 

Gadis kelahiran Pontianak, 4 November 1997 itu, sudah tertarik dengan dunia cosplay dan game sejak 2015. 

Tapi waktu itu dirinya masih susah mewujudkannya karena terhalang faktor dana.

"Ya dulu masih susah, mau cosplay terhalang dana. Saya mengenal cosplay dari sosmed dan event-event di Pontianak," kata Azulacan kepada awak media belum lama ini. 

Diceritakannya, ia mulai tertarik untuk berdandan ala anime dengan kostum anime saat baru lulus SMA. 

"Jadi ada banyak waktu luang sambil menunggu masuk kuliah. Ya sudah coba cosplay," katanya. 

Event pertama yang diikutinya saat masih di Pontianak.

Dirinya menjadi cosplay Kotori Minami dari anime Love Live.

"Saat itu saya cosplay apa adanya, makeup cuma bedak dan liptint, karena yah anak SMA emang gak ada uang alias bokek," kenangnya sembari bergurau.

Azulacan ini menjelaskan, untuk jadi cosplayer memang harus bersusah payah untuk membeli kostum, sebab kala itu belum ada rental kostum.

"Karena bukan dari keluarga berada, untuk membeli kostum seharga satu jutaan itu harus menabung hingga berbulan-bulan. Sekarang sih bisa rental 200-300 ribu, sudah bisa jadi anime," ungkapnya.

Azulacan menyebut, menjadi cosplayer pun awalnya hanya sekadar untuk fun aja.

Sebab, waktu itu platform-platform yang support cosplayer belum semarak sekarang.

Setelah dua tahun berselang, dia pun memutuskan pindah ke Jakarta.

Di Jakarta inilah, job untuk jadi cosplayer cukup banyak.

"Dulu pas awal-awal jadi cosplay dibayar Rp 200 ribu seharian juga mau, karena memang perlu uang," kenangnya.

Tapi setelah 8 tahun berlalu, saat ini Azulacan sudah memiliki rate card sendiri.

Bahkan sudah memiliki manager pribadi yang mengurusi agendanya.

Lebih lanjut dirinya bercerita, lonjakan kariernya sebagai cosplayer mulai melonjak terjadi di tahun 2017.

Ketika itu dirinya mendapatkan job dari official Mobile Legend untuk jadi cosplay karakter MLBB dan keliling ke banyak kota di Indonesia.

Di saat itulah, dia banyak berinteraksi dengan netizen sehingga akun sosmednya mendapatkan puluhan ribu followers.

Tapi malang tak bisa dicegah. Tahun 2020, akun Instagram yang telah memiliki puluhan ribu followers itu lenyap dan di-banned tanpa alasan jelas.

"Itu membuat saya depresi berat, karena itu jadi sumber untuk mencari rupiah. Terlebih, ada beberapa kontrak dsri brand yang masih berjalan di akun tersebut. Tapi bagaimana lagi, saya mencoba untuk ikhlas," katanya.

Lalu, dirinya pun membangun akun baru dari nol. Dengan support dari teman-temannya, ia mulai bangkit lagi.

Bukan hanya di IG, platform lain seperti TikTok, Facebook dan lainnya juga diikutinya.

"Hampir setiap hari, sekarang saya upload konten di IG dan platform lain. Jumlah followers pun sudah jauh melampaui akun yang lama," kata sarjana strata 1,  Jurusan Hubungan Internasional di Presiden University itu. 

Beragam job dan endorsement pun kembali masuk.

Bahkan, kini dirinya bisa hidup dengan pekerjaan sebagai full time cosplayer.

Ke depan, ia pastikan akan tetap konsisten sebagai cosplayer.

Sebab, karena konsistensi selama 8 tahun inilah, akhirnya ia menjadi sukses seperti sekarang.

Dirinya berharap dunia cosplay semakin dikenal luas oleh masyarakat dan tidak dianggap sebagai sesuatu yang aneh.

Azulacan juga tercatat, banyak berpartisipasi di acara-acara bergengsi seperti Certified Official HoYoverse Content Creator yang melibatkan banyak kreator HoYoverse dari seluruh dunia.

Dirinya juga sering ditunjuk jadi official cosplayer/model beberapa brand, khususnya game.

Semisal Mobile Legends pernah jadi Freya, Odette, dan Fanny, Di Genshin Impact jadi Faruzan, CODM jadi Scylla - Red Rose, Tower of Fantasy jadi Meryl, dan masih banyak lagi.