Pak RT Prasetya Kembali Lontarkan Pengakuan yang Mengejutkan, Ibunya Dihina Pemilik Ruko

TRIBUNTANGERANG.COM - Prasetya kembali melontarkan pengakuan yang mengejutkan saat berbincang di kanal YouTube Uya Kuya TV.

Pria yang akrab disapa Rian ini mengaku ibunya dihina saat bersitegang dengan pemilik ruko.

"Pada saat diserang gitu kan saya bukannya dia reda malah tambah satu orang lagi, tambah satu orang lagi, dikeroyok empat saya itu. Dikeroyok empat, yang satu mengatakan kalimat yang saya itu, bikin saya emosi marah besar," kata Riang di kanal YouTube Uya Kuya TV pada Sabtu (17/6/2023).

Baca juga: Alasan Simon Diminta Mundur dari Juri Americas Got Talent Usai Beri Golden Buzzer Putri Ariani

"Dengan dia pakai bahasa Hokkian gitu ya, dengan kata-kata seperti itu dan menghina ibu saya!" ujarnya.

Riang mengaku, penghinaan kepada ibunya itu terjadi saat dirinya bersitegang dengan pemilik ruko yang menyerobot lahan fasum di Blok Z4 Utara dan Z8 Selatan pada Selasa (30/5/2023) silam.

Awalnya, Riang tenang saat menghadapi berbagai cemoohan dari pemilik ruko bahkan menanggapinya dengan santai dan senyuman.

Namun saat ibunya turut dihina, Riang naik pitam dan hampir saja terjadi baku hantam dengan pemilik ruko hingga akhirnya kuasa hukumnya melerai.

"Nggak ada (minta maaf), habis itu dia nyerang lagi. Saya sudah mundur dia nyerang lagi," ungkapnya.

Dalam perdebatan itu, Riang mengaku dikepung oleh empat orang yang terus menghardiknya dengan nada tinggi.

Suasana pecah, saat salah satu dari mereka menghina ibu Riang menggunakan bahasa Tionghoa hingga keributan tak dapat dihindari.

Babak Baru Kasus Ruko Pluit, Pemilik Ruko Serang Balik Ketua RT Riang: Jakpro Jawab Bukan Bahu Jalan

Kasus penyerobotan fasilitas umum (fasum) di kawasan Ruko Niaga Pluit, Jakarta Utara memasuki babak baru.

Ketua Forum Warga Pluit, Eddie Kusuma Pandjaitan menyebutkan pernyataan Ketua RT 11 RW 03 Kelurahan Pluit, Riang Prasetya yang memperkarakan lahan fasum tidak tepat.

Sebab, merujuk pernyataan pihak PT Jakarta Propertindo alias Jakpro, lahan yang menjadi polemik selama ini bukanlah bahu jalan.

Lahan tersebut diketahui merupakan milik Jakpro berdasarkan Informasi Rencana Kota (IRK).