LIGA 1

Komdis PSSI Beri Sanksi Buntut Kericuhan Suporter Persik dan Arema di Stadion Brawijaya

Buntut kericuhan antar suporter Persik dan Arema FC di Stadion Brawijaya membuat Komisi Disiplin (Komdis) menjatuhkn sanksi.

Editor: Joko Supriyanto
pssi.org
Buntut kericuhan antar suporter Persik dan Arema FC di Stadion Brawijaya membuat Komisi Disiplin (Komdis) menjatuhkn sanksi. Foto:ilustrasi Komdis PSSI 

TRIBUNTANGERANG.COM - Buntut kericuhan antar suporter Persik dan Arema FC di Stadion Brawijaya, Sabtu (15/7/2023) beberapa waktu lalu membuat Komisi Disiplin (Komdis) menjatuhkan sanksi.

Persik Kediri dijatuhkan sanksi penutupan sebagian stadion, tepatnya pada tribun timur sebanyak satu pertandingan dan denda sebesar Rp25 juta.

"Sanksi penutupan sebagian stadion (tribun Timur tempat terjadinya penganiayaan dan atau perkelahian) sebanyak 1 pertandingan saat menjadi tuan rumah, sejak keputusan diterbitkan dan berlaku pada pertandingan terdekat; sanksi denda Rp25.000.000," tulis rilis PSSI, Jumat (21/7/2023).

Sementara untuk Arema FC dijatuhkan denda sebesar Rp25 juta, sanksi ini diberikan karena adanya oknum Aremania yang nekat hadir dalam laga tandang.

"Jenis Pelanggaran: adanya suporter Arema FC sebagai suporter klub tamu yang hadir dalam pertandingan. Hukuman: sanksi denda Rp25.000.000," tulis PSSI.

Sebelumnya, sempat muncul wacana soal sanksi pengurangan poin bagi tim yang suporternya rusuh.

Namun tampaknya peraturan pengurangan poin tersebut belum dapat dilakukan.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir telah memberikan komentar terkait wacana pengurangan poin tersebut.

Erick Thohir mengatakan bahwa pihak yang berhak memutuskan terkait regulasi adalah PT Liga Indonesia Baru selaku operator Liga 1.

"Kembali kalau liga kan bebannya tidak 100 persen di PSSI, struktur liga jelas, PSSI cuma punya saham satu persen, 99 persen liberasisasi kepemilikan liga oleh klub dan kami hanya mengawasi dengan menempatkan Wakil Ketua Umum," kata Erick Thohir dalam konferensi pers PSSI, Kamis (20/7/2023).

Selain itu, Erick Thohir meminta suporter untuk bisa menahan diri untuk tidak melanggar larangan awayday tersebut.

Erick juga mengingatkan bahwa saat ini FIFA masih memantau Liga Indonesia pasca Tragedi Kanjuruhan.

"Kalau suporter sendiri kan sudah saya ingatkan kita ini bukan tidak dihukum oleh FIFA, kita ini dipantau oleh FIFA," tegas Erick.

"Kalau ada kejadian yang tidak diinginkan pasti dihukum, karena itu kesepakatan Pemerintah, FIFA, PSSI, pihak kepolisian dan liga yang utama kita tidak ada suporter tamu selama dua tahun."

"Tapi kalau tahun pertama bagus bisa tidak dua tahun, kalau tahun ini ada kerusuhan pasti di hukum pasti."

"Saya berharap suporter menahan diri, jangan sampai merugikan timnya dan jangan sampai merugikn Indonesia," ucapnya.

(Tribunnews.com/Hafidh Rizky Pratama)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved