Kronologi Warga Klaten Sudah Dibuatkan Surat Kematian, Ternyata Masih Hidup dan Berada di Tangerang

Seorang pria 46 tahun, kembali ke keluarganya setelah menghilang selama 17 tahun. Pria tersebut ditemukan di Tangerang.

Editor: Ign Prayoga
Istimewa
Puwardi saat menjalani pemeriksaan kesehatan di sebuah rumah sakit di Klaten, Agustus 2023. 

TRIBUNTANGERANG.COM, KLATEN - Seorang pria 46 tahun, Purwadi, kembali ke keluarganya setelah menghilang selama 17 tahun.

Purwadi pergi tanpa pamit setelah rumahnya roboh terdampak gempa Yogyakarta tahun 2006.

Tak berhasil menemukan Purwadi, pihak keluarga kemudian mengajukan surat kematian ke aparat desa.

Surat tersebut digunakan untuk keperluan mengurus sekolah anak-anaknya.

Baru-baru ini, Purwadi yang tinggal di Tangerang ditolong oleh relawan sebuah yayasan. 

Pihak yayasan juga melacak asal-usul Purwadi hingga didapat keterangan bahwa pria tersebut berasal dari Desa Sengon, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Setelah melalui serangkaian komunikasi antara pihak yayasan dan keluarga, Purwadi akhirnya dipulangkan ke Klaten.

Purwadi pun dipertemukan kembali dengan keluarga dan anaknya pada Sabtu (12/8/2023).

Kepala Desa Sengon, Agus Sumaryono, menjelaskan, Purwadi pergi setelah gempa bumi Yogyakarta 2006.

"Mas Purwadi punya anak dua, dulu profesinya sopir truk, pas gempa itu rumah roboh semua, Mas Purwadi pergi," ujarnya kepada wartawan, Senin (14/8/2023).

Saat itu, sang istri dan keluarga berusaha mendatangi beberapa lokasi untuj menemukan Purwadi.

Namun pencarian tak kunjung membuahkan hasil.

Pada tahun 2011, keluarga meminta Pemerintah Desa Sengon mengeluarkan surat kematian atas nama Purwadi untuk keperluan sekolah sang anak.

Agus mengatalan, Purwadi yang sehari-harinya mangkal di sebuah lokasi di Tangerang ditolong oleh relawan sebuah yayasan di Jakarta sekitar tahun 2019.

"Rambutnya gondrong dan pakai jeans itu terus, mangkalnya di satu tempat itu terus," ujar Agus.

Agus mengaku cukup trenyuh dengan kepulangan Purwadi yang sudah belasan tahun terpisah dari keluarganya.

"Saya trenyuh, nggak percaya, masih ada orang baik yang menolong," jelasnya.

Relawan pendamping Purwadi, Rahmat Widodo mengatakan, Purwadi sedang menjalani pemeriksaan kesehatan di rumah sakit.

Menurutnya, saat ini Purwadi mengalami permasalahan pencernaan.

Status kependudukan Purwadi juga masih diproses.

Karena sudah ada surat kematian atas nama Purwadi, pihaknya juga membantu pengurusan data kependudukan pria 46 tahun tersebut.

"Sudah 17 tahun pergi, terus karena nggak ada kabar keluarga ajukan surat kematian ke desa dan suratnya keluar," ucapnya.

Rahmat Widodo menambahkan, pihaknya sedang mengurus BPJS Kesehatan Purwadi.

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com   

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved