Bocah Korban Pencabulan Pria 70 Tahun Alami Trauma, Diungsikan ke Sepatan dan Sering Bicara Sendiri

Eka berusaha melakukan pemulihan trauma pada NB dengan mengarahkannya untuk bermain bersama teman-teman sebayanya.

Hal tersebut dilakukan Eka, dengan bertujuan untuk membuat daya ingat NB terhadap peristiwa kelam yang dialaminya dapat hilang meski secara perlahan.

"Sekarang ini NB sudah saya biarkan bermain sama teman-temannya di luar rumah, tapi kadang kalau saya lagi takut, teman-temannya yang saya suruh main di dalam rumah saja," tuturnya.

"Jadi meskipun saya biarin dia untuk main, tapi tetap ada rambu-rambu yang saya larang, seperti jangan terlalu jauh dari rumah ketika bermain," imbuhnya.

Menurut Eka, gangguan psikis tidak hanya menyerang terhadap putrinya yang menjadi korban pencabulan, melainkan juga kepada dirinya.

Sebab, peristiwa kelam tersebut sangat tidak diduga Eka menimpa putrinya sendiri.

Akibatnya, Eka kini kerap mengalami serangan trauma yang mendadak muncul, hingga penyakit yang melanda tubuhnya.

"Sebagai orangtua saya sangat mengalami trauma yang mendalam, saya enggak habis pikir kok tega banget sih, karena saya dengan pelaku itu saling mengenal," ucapnya.

"Karena terus pusing memikirkan hal ini, saya sampai sering sakit, stamina badan sering drop, bahkan sampai muntah-muntah, dan penyakit-penyakit lain yang sebelumnya enggak pernah saya alami," ungkap Eka Widyastuti.

Diberitakan sebelumnya, kasus pencabulan itu telah dilaporkan ke aparat kepolisian dengan nomor LP/B/127/I/2023/SPKT/Polres Metro Jaktim/Polda Metro Jaya pada Minggu (15/8/2023) silam.

Berdasarkan surat laporan itu, Duloh pun ditetapkan sebegai tersangka sekira 7 bulan kemudian dengan dijerat Pasal 76 E Jo 82 UU RI No. 17/2016 Ttg PA atas perbuatan cabul terhadap anak. (m28)