Pasar Tekstil Cipadu Sepi Pembeli, Pemkot Tangerang Dorong Pedagang Manfaatkan Platform Digital

Wali Kota Tangerang, Arief Rachadiono Wismansyah angkat bicara perihal keluhan pedagang tekstil di pasar Cipadu sepi pembeli.

tribuntangerang.com
Wali Kota Tangerang, Arief Rachadiono Wismansyah 

Laporan Reporter TRIBUNTANGERANG.COM, Rafsanzani Simanjorang

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Wali Kota Tangerang, Arief Rachadiono Wismansyah angkat bicara perihal keluhan pedagang tekstil di pasar Cipadu sepi pembeli.

Wilmansyah mengatakan pihaknya akan terus melakukan promosi.

"Kami juga mendorong UMKM yang ada di pasar. Bahkan semua pasar termasuk di Cipadu bisa memanfaatkan platform-platform digital," ucapnya saat ditemui di Cipondoh, Kota Tangerang, Selasa (19/9/2023).

Kata Wilmansyah, saat ini semuanya berubah.

Era digital pun mulai merambah.

"Jadi di era digital ini, siapa yang mampu beradaptasi dengan perubahan, dia yang akan survive (bertahan)," katanya.

Baca juga: Pedagang dalam Gedung BK Pasar Ciputat Keluhkan Sepi Pembeli, Minta Pasar Dirapikan

Meski begitu, ia menekankan bahwa pihaknya akan terus mendorong pasar Cipadu jadi destinasi belanja.

"Kamu juga mendorong mereka memanfaatkan teknologi untuk memasarkan produk-produknya sehingga mereka tidak hanya bertahan tetapi berkembang," ucapnya.

Pihaknya pun akan membantu pedagang lewat pelatihan untuk masuk ke dunia digital. 

Sebelumnya, asar Cipadu, Kota Tangerang yang menjadi primadona untuk membeli tekstil kini sepi pengunjung. 

Beberapa toko pun telah berganti pemilik karena tak mampu lagi menjual produk dagangannya.

Adi, seorang pedagang toko tekstil di Pasar Cipadu mengatakan, saat ini Pasar Cipadu yang dahulu dikenal menjadi pusat tekstil terbesar di Asia Tenggara, saat ini mulai meredup.

"Suasana saat ini berbanding terbalik saat pandemi covid-19. Di mana saat itu konsumen justru lebih banyak datang dan memilih bahan secara langsung di sini," ujarnya.

Baca juga: Pedagang dalam Gedung BK Pasar Ciputat Keluhkan Sepi Pembeli, Minta Pasar Dirapikan

Menurut Adi, sepinya pembeli saat ini dikarenakan sudah banyaknya pedagang yang jualannya dengan menggunakan sistem aplikasi daring atau online.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved