Jerit Pedagang Tanah Abang Digempur Online Shop yang Jual Barang Luar dengan Harga Murah

Kondisi Pasar Tanah Abang kini mulai sepi membuat beberapa pedagang mengeluhkan omset yang didapat, hal ini karena gempuran online shop.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Joko Supriyanto
wartakotalive.com
kondisi pasar tanah abang yang kini mulai sepi 

TRIBUNTANGERANG.COM - Ayu (32) salah seorang pedagang baju anak di Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat mengeluh penjualan yang merosot drastis sejak lebaran 2023 lalu. 

Menurutnya, dari sejak pagi hingga sore hari, dirinya hanya bisa menjual satu sampai dua potong pakaian saja.

Padahal, ia berjualan baju di tiga toko sekaligus. 

Boro-boro menyentuh angka Rp 1 juta dalam sehari, target Rp 500.000 yang ia harapkan bisa terpenuhi pun, kerap kali tak dapat.

Padahal, Ayu mengaku sejak tokonya berdiri 2014 lalu hingga sebelum pandemi Covid-19 menerjang, dia bisa mengantongi Rp 5 juta setiap harinya.

"Sejak habis lebaran itu merosot banget kami, sampai nyari penglaris kami harus nunggu sampai sore, itu juga kadang larisnya satu, dua potong," ujar Ayu saat ditemui di lapaknya, Senin (19/9/2023).

"Sekarang minimal Rp 500.000 aja udah alhamdulillah," lanjutnya.

Wanita berambut pirang itu mengatakan, tak jarang ia menombok demi bisa memutarkan modal atau menggaji karyawannya.

"Gaji teman-teman yang lain kalau enggak laris besoknya, karena kami perhari nih dapat uang makan harian jadinya tu dapatnya besok kalau enggak ada penglaris hari ini," kata Ayu pasrah.

Ayu sendiri menyadari jika sepinya Pasar Tanah Abang lantaran banyak pedagang yang berjualan secara online.

Yang mana, barang dagangan yang dijual oleh mereka itu, rata-rata lebih murah dari pedagang yang membuka lapak di pasar. 

"Orang mengharapkan beli sambil nyanyi-nyanyi bareng, ke online. Katanya, lebih mendingan online, barang sama harga lebih murah," ujar Ayu.

"Di sini kami jual kemeja anak Rp 125.000, di online Rp 60.000 katanya impor," lanjutnya.

Kendati begitu, Ayu mengaku belum berminat untuk beralih menggunakan platform online saat berjualan.

Pasalnya menurut dia, perputaran di online jauh lebih rumit daripada offline.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved