Seorang Lansia di Tangsel Didiagnosa Penyakit Kusta, Kini Butuh Bantuan Pemerintah

Nasib pilu dirasakan oleh seorang lansia berinisial ES (70) di Kelurahan Jombang, Kota Tangerang Selatan, Ia didiagnosa terkena penyakit kusta.

tribuntangerang.com/Raf
seorang lansia berinisial ES (70) di Kelurahan Jombang, Kota Tangerang Selatan didiagnosa terkena penyakit kusta 

Laporan Reporter TRIBUNTANGERANG.COM, Rafsanzani Simanjorang

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Nasib pilu dirasakan oleh seorang lansia berinisial ES (70) di Kelurahan Jombang, Kota Tangerang Selatan.

Ia didiagnosa terkena penyakit kusta oleh dokter.

Saat ini, penyakit kustanya masuk ke tingkat II. Penyakitnya itu pun kini menggoroti kesehatannya selain penyakit lain berupa diabetes.

Suyatmin, mantan rekan kerja dan juga sukarelawan yang mengurusi dirinya menjelaskan awalnya ia dan rekan kerja lainnya mengira ES terkena diabetes.

"Tahun 2021 saat berobat, diinfokan hanya penyakit diabetes. Beliau pun masih bisa kerja di salah satu cluster rumah di Pondok Betung," ucap Suyatmin (55) kepada Tribun Tangerang di kediaman ES, Kamis (12/10/2023).

Baca juga: Arief R Wismansyah Beri Semangat Penderita Kusta Tetap Optimis dan Produktif

Lambat laun, kesehatan ES menurun dan makin parah.

Ia pun sempat ditempatkan di salah satu ruangan di sekolah swasta, tempat ES dulunya bekerja.

Kemudian, Suyatmin beserta teman-temannya rela jadi sukarelawan dan dengan dibantu komunitas khatolik, ES dibawa ke salah satu rumah sakit swasta di Jakarta tahun 2022.

"Saat dibawa ke sana, diperolehlah informasi resmi bahwa sakitnya kusta. Saat kami tahu beliau sakit kusta," ujarnya.

Saat didiagnosa terkena kusta, pergerakan relawan pun terbatasi.

Suyatmin menyebut, pihaknya yang masih awam hanya tahu penyakit kusta berbahaya dan bisa menular.

"Saat dirawat di sana, beliau minta pulang. Dan kembali ke sekolah. Saat itu kamI diskusi dan bekerja sama dengan puskesmas mencarikan tempat tinggal," ucapnya.

Hanya saja, tak mudah mencari tempat tinggal dengan kondisi penyakit kusta.

Paradigma masyarakat ke penyakit tersebut membuat pihaknya kesulitan mencari tempat tinggal.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved